Kaya, Keren, Kuat…. Kontrol!!

dokter rehab seksual sex doctor rehabilitation sexual

Setiap orang memang pingin jadi kaya, keren, kuat, dan bisa kontrol!! Maksudnya adalah mengontrol tiap keadaan yang kita hadapi. Kalo dalam seksologi ya berarti bisa mengontrol grafik gairahnya masing2. Baik itu dalam keadaan yang normal maupun keadaan terjepit.

Juga bisa mengontrol nafsu kita, agar tidak kehilangan prestise dan prestasi saat kita lepas kontrol. Tapi sayangnya banyak orang yang tidak dapat atau tidak mampu mengontrol semuanya itu. Hal ini ada hubungannya dengan rasa percaya diri yang kurang, minder, gak pede, dan gampang bingung. Semua sifat di atas pasti bisa kita kalahkan dengan latihan dan pengulangan yang sistematis dan terarah. Tidak ada yang impossible di dunia ini.

Caranya adalah dengan kita memusatkan pada tujuan kita saat ini. Apa yang jadi tujuan kita sekarang ini, tuliskan dan resapkan di dalam hati kita. Jangan tipu diri kita dengan tujuan yang klise dan berbau simbolis. Tujuan kita haruslah jelas, detail dan bisa diukur. Memang sih ada tujuan yang abstrak, tapi sebisa mungkin dibuat parameter keberhasilannya.

Dalam bidang seksologi, semua ini kelihatannya abstrak, tapi sebetulnya bisa dibuat agak nyata sedikit dengan cara memilah2 parameter, dimensi waktu, ruang, dan subyek (siapa yang mengerjakannya).

Banyak sekali problem dalam bidang seksologi yang dapat menghambat keberhasilan dan produktifitas kerja. Masalahnya seks tidak dapat diungkapkan secara bebas pada orang asing, bahkan pada dokter sekalipun. saya sering sekali menerima pasien yang sulit mengungkapkan pada awalnya, tetapi sesudah saya berusaha ice breaking, mereka mulai bisa memecahkan kekakuan yang ada padanya.

Problem2 itu adalah misalnya:

  • penurunan kualitas ereksi
  • cepatnya ejakulasi/ ejakulasi dini
  • kurangnya gairah/ frigid pada wanita
  • hobi onani berlebihan pada remaja/ pemuda/ pemudi
  • kecanduan pornografi
  • ketagihan cybersex
  • hobi selingkuh/ kecanduan selingkuh
  • menopause problem
  • andropause problem/ “puber kedua” pada pria
  • penyakit kencing manis yang mengurangi kualitas ereksi
  • kegemukan
  • penis kecil
  • istri/ suami hiperseks
  • homoseksual/ gay/ lesbian/ kebanci2an
  • anak mulai bertanya seks
  • remaja mulai berpacaran
  • remaja mulai dicurigai main seks
  • pergaulan bebas pada remaja/ orang tua juga..
  • penyakit kelamin/ penyakit menular seksual
  • mimpi basah pada remaja pria
  • menstruasi pertama pada remaja perempuan
  • anak laki yang kemayu/ melambai/ kebanci2an
  • anak perempuan yang tomboy
  • keluarga berencana
  • metode kontrasepsi
  • cara menghitung masa subur

Jangan Bercinta dulu sebelum…..

Ya, jangan bercinta dulu sebelum…..

1. Anda ingat tujuan anda menikah

2. Memperbaharui cinta anda kepada pasangan anda

3. Mandi dan pakai parfum wangi

4. Menatap foto pernikahan anda

5. Menyiapkan ice cream strawberry untuk dilumurkan ke badan pasangan anda

6. Membaca tips terbaru di http://www.dokterandi.com

@@ Rehab your sex life! by Dr Andi Sugiarto Setiahardja, SpRM@@

Antioksidan dan Peranannya Bagi Kesehatan


Telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan merupakan hal terpenting dan utama dalam kehidupan manusia dibandingkan lainnya seperti jabatan, kekuasaan, pangkat, ataupun kekayaan. Tanpa kesehatan yang optimal, semuanya akan menjadi tidak bermakna, oleh karena itulah sehat dan bugar merupakan dambaan setiap orang.

Studi epidemiologi menunjukkan ada kaitan erat antara status kesehatan dan usia harapan hidup manusia dengan pola konsumsinya. Masyarakat di daerah yang banyak mengkonsumsi protein, lemak, gula dan garam misalnya, ternyata lebih banyak ditemukan sebagai penderita penyakit-penyakit degeneratif dibandingkan masyarakat di wilayah yang banyak mengkonsumsi karbohidrat, serat dan vitamin.

Negara dengan mayoritas penduduk berusia panjang seperti Jepang, mengkonsumsi makanan yang kaya akan kacang-kacangan, sayur dan buah serta berkebiasaan minum teh hijau. Masyarakat eskimo yang hidupnya tidak lepas dari konsumsi ikan, jarang sekali ditemukan sebagai penderita penyakit jantung. Kelompok mayarakat yang terbiasa mengkonsumsi susu fermentasi ternyata juga mempunyai rata-rata usia yang lebih panjang.

Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia, memotivasi para peneliti pangan dan gizi Indonesia untuk mengeksplorasi senyawa-senyawa antioksidan yang berasal dari sumber alami. Tingginya biodiversity kekayaan alam dan bahan-bahan indigenous yang dianugrahkan oleh Tuhan kepada bangsa Indonesia, merupakan potensi yang sangat berharga dan bermanfaat untuk kesehatan masyarakatnya.

Antioksidan dan sumber-sumbernya

Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid (Kochhar dan Rossell, 1990).

Sumber-sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami).

Beberapa contoh antioksidan sintetik yang diijinkan penggunaanya untuk makanan dan penggunaannya telah sering digunakan, yaitu butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluen (BHT), propil galat, tert-butil hidoksi quinon (TBHQ) dan tokoferol. Antioksidan-antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial.

Antioksidan alami di dalam makanan dapat berasal dari (a) senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu atau dua komponen makanan, (b) senyawa antioksidan yang terbentuk dari reaksi-reaksi selama proses pengolahan, (c) senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami dan ditambahkan ke makanan sebagai bahan tambahan pangan (Pratt, 1992).

Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah yang berasal dari tumbuhan. Kingdom tumbuhan, Angiosperm memiliki kira-kira 250.000 sampai 300.000 spesies dan dari jumlah ini kurang lebih 400 spesies yang telah dikenal dapat menjadi bahan pangan manusia. Isolasi antioksidan alami telah dilakukan dari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi tidak selalu dari bagian yang dapat dimakan. Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari (Pratt,1992).

Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain.

Jahe (Zingiber officinale Roscoe) biasa digunakan sebagai bumbu atau obat tradisional. Komponen-komponen pedas dari jahe seperti 6 gingerol dan 6-shogaol dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang cukup. Dari ekstrak jahe yang telah dibuang komponen volatilnya dengan destilasi uap, maka dari fraksi non volatilnya setelah pemurnian, ditemukan adanya empat senyawa turunan gingerol dan empat macam diarilheptanoid yang memiliki aktivitas antioksidan kuat (Nakatani,1992).

Ada beberapa senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan telah berhasil diisolasi dari kedelai (Glycine max L.), salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid kedelai adalah unik dimana dari semua flavonoid yang terisolasi dan teridentifikasi adalah isoflavon.

Mekanisme kerja antioksidan

Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida.

Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil (Gordon,1990).

Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi (Gambar 1). Radikal-radikal antioksidan (A*) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru (Gordon, 1990).

Inisiasi : R* + AH ———-> RH + A*
Radikal lipida

Propagasi : ROO* + AH ——-> ROOH + A*

Gambar 1. Reaksi Penghambatan antioksidan primer terhadap radikal lipida (Gordon 1990)

Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan (Gambar 2). Pengaruh jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji.

AH + O2 ———–> A* + HOO*

AH + ROOH ———> RO* + H2O + A*

Gambar 2. Antioksidan bertindak sebagai prooksidan pada konsentrasi tinggi (Gordon 1990)

Peranan antioksidan pada kesehatan

Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh stress oksidatif.

Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.

Bila umumnya masyarakat Jepang atau beberapa masyarakat Asia jarang mempunyai masalah dengan berbagai penyakit degeneratif, hal ini disebabkan oleh menu sehat tradisionalnya yang kaya zat gizi dan komponen bioaktif. Zat-zat ini mempunyai kemampuan sebagai antioksidan, yang berperan penting dalam menghambat reaksi kimia oksidasi, yang dapat merusak makromolekul dan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Antioksidan vs kardiovaskular dan kanker

Peran positif antioksidan terhadap penyakit kanker dan kardiovaskuler (terutama yang diakibatkan oleh aterosklerosis/penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah) juga banyak diteliti. Antioksidan berperan dalam melindungi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari reaksi oksidasi.

Pencegahan aterosklerosis ini dapat dilakukan dengan menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan.

Adapun untuk kanker dan tumor banyak ilmuwan spesialis setuju bahwa penyakit ini berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Perubahan pada mutasi gen dapat terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan genetika yang berkisar antara 10-15 %, atau faktor dari luar yang merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85 %. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup.

Penutup

Hasil oksidasi lemak pada makanan ternyata mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Pengetahuan bagaimana cara pencegahan proses oksidasi ini sangat diperlukan, yang pada gilirannya sangat bermanfaat pada pemeliharaan kesehatan setiap individu. Pengetahuan berbagai jenis antioksidan yang ada di alam serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh sangat membantu kita dalam mengatur pola makan untuk mendapatkan tubuh sehat dan bugar.

Berbagai kajian dan studi tentang antioksidan masih perlu dilakukan mengingat manfaatnya yang besar bagi kesehatan. Bahan-bahan alam dari laut seperti tumbuhan mikro alga dan hewan laut perlu di eksplorasi karena kandungan bioaktifnya terutama antioksidan belum secara tuntas dieksplorasi.

Ardiansyah, kandidat Doktor di Lab. of Nutrition, Tohoku University Sendai, Jepang dan anggota ISTECS chapter Jepang. Email: ardy@biochem.tohoku.ac.jp

Kanker Prostat: Kenali secara Dini

Kanker prostat adalah salah satu kanker yang umum terjadi pada pria. Prostat sendiri merupakan kelenjar pria berbentuk seperti biji kacang yang memproduksi air mani, cairan tersebut merupakan tempat hidup dan bahan makan bagi sperma.

Kanker ini tak hanya mengancam jiwa, tapi juga proses penyembuhannya memiliki efek samping serius, seperti disfungsi ereksi dan kesulitan mengendalikan kandung kemih.

Meski tumbuh secara lambat dan tahap awalnya tidak menyebabkan gangguan berarti pada fungsi prostat. Pengobatan di stadium awal ini pun, masih tergolong minimal, bahkan tidak memerlukan penanganan apapun.

Jika dapat dideteksi lebih dini, maka kemungkinan keberhasilan pengobatannya pun akan tinggi. Apalagi metode pengobatan atau treatment kanker prostat saat ini sudah berkembang dengan cukup baik.

GEJALA

Pada fase awal, kanker ini tidak menunjukkan gejala yang jelas dan sulit dideteksi, sampai menyebar ke seluruh prostat. Pendeteksian awal kanker, dapat dilakukan dengan pemeriksaan PSA (Prostate-specific antigen) atau dengan digital rectal exam (DRE).

gejala awal yang biasanya dirasakan, salah satunya adalah kesulitan buang air kecil. Menurut penelitian, kurang dari lima persen kasus kanker prostat memiliki masalah buang air kecil sebagai gejala awal. Gejala lain yang dapat terjadi, misalnya terdapat darah pada urin serta cairan semen yang bercampur dengan darah.

Sedangkan kanker prostat yang menyebar sampai nodus limfa (lymph nodes) di tulang pinggul, dapat menyebabkan kaki bengkak dan ketidaknyamanan pada pinggul.

Pada kanker prostat di tahap stadium lanjut, umumnya sudah menyebar sampai tulang dan menyebabkan terjadinya nyeri tulang yang berkepanjangan, retak tulang hingga penekanan di bagian tulang belakang.

PENYEBAB

Penyebab kanker prostat hingga saat ini masih misterius dan belum dapat dipastikan. Penelitian memperkirakan, kanker ini terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor, seperti turunan, etnis, hormon, makanan dan lingkungan.

FAKTOR RISIKO

Untuk mencegah atau menghindari terjadinya kanker prostat, selain melakukan pemeriksaan dini, juga meliputi beberapa faktor, meliputi:

1. Usia.
Pria yang telah berusia 50 tahun ke atas, kemungkinan besar akan mengidap kanker ini.

2. Ras atau etnis.
Belum dapat dipastikan kebenarannya, namun ada yang mengatakan bahwa pria berkulit hitam berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

3. Sejarah keluarga.
Jika ayah atau saudara anda menderita kanker prostat, maka resiko anda menderita penyakit yang sama akan lebih besar dari rata-rata orang.

4. Makanan.
Makanan berlemak dan obesitas dapat mempertinggi resiko. Teorinya, lemak meningkatkan produksi hormon testosteron yang dapat menyebabkan berkembangnya sel kanker prostat.

5. Hormon testosteron.
Testosteron secara alami memacu pertumbuhan kelenjar prostat. Pria yang menggunakan terapi testosteron, biasanya cenderung mengidap kanker prostat. Banyak dokter menganggap, terapi testosteron akan mempercepat berkembangnya kanker prostat yang awalnya sudah tumbuh. Terapi testosteron jangka panjang pun akan menyebabkan pembesaran kelenjar prostat.

PEMERIKSAAN MEDIS

Meski tidak semua berkaitan dengan kanker prostat, tapi bila Anda berusia 50 tahun dan mengalami masalah buang air kecil, mulailah berkonsultasi pada dokter. Pemeriksaan yang dapat antara lain:

Digital rectal exam (DRE).
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan jari pada anus untuk merasakan secara fisik benjolan pada prostat.

PSA test.
PSA test adalah pemeriksaan darah dengan mengukur kadar PSA (prostate-specific agent) yang dapat menunjukkan apakah ada kanker prostat. Kadar PSA dalam darah ini dapat menunjukkan sebab lain, seperti pembesaran prostat, infeksi atau peradangan.

Transrectal ultrasound.
Jika test di atas dianggap mencurigakan, maka dokter akan mempergunakan trasrectal ultrasound untuk mengevaluasi prostat. Sebuah alat kecil berukuran seperti rokok akan dimasukkan ke dalam anus untuk kemudian diperoleh gambar dari kelenjar prostat melalui gelombang suara yang dihasilkan.

Biopsi.
Jika test awal menunjukkan gejala kanker prostat, maka dokter akan meyakinkan dengan melakukan tes biopsi. Dokter akan mengambil sampel jaringan dari kelenjar prostat dan akan diperiksa laboratorium apakah terdapat kelainan dalam prostat dan seberapa agresif kanker tersebut.

Untuk mengetahui sejauh mana kanker prostat telah berkembang, dokter akan melakukan tes berikut:

Scan tulang.
Scan ini mengambil gambar tulang, untuk mengetahui apakah kanker prostat sudah menyebar ke tulang. Kanker prostat tak hanya dapat menyebar pada tulang, tapi juga seluruh tubuh, seperti tulang pinggul dan tulang punggung.

Ultrasound.
Ultrasound dapat membantu mengungkap apakah penyebaran telah mencapai jaringan lain selain prostat.

CT scan.
CT scan akan menghasilkan gambar yang dapat diperbesar, untuk melihat apakah nodus limfa atau organ lain ada yang berkembang tidak normal. Untuk menemukan masalah kankerm biasanya dikombinasi dengan tes lain.

MRI.
Tes ini menghasilkan gambar yang lebih detil karena menggunakan magnet tubuh dan gelombang radio. MRI dapat mendeteksi kemungkinan perkembangan kanker sampai nodus limfa dan tulang.

Biopsi nodus limfa.
Jika terdeteksi adanya pembesaran nodus limfa dengan CT scan atau MRI, maka biopsi nodus limfa diperlukan untuk menentukan sejauh mana kanker tersebut dapat disembuhkan, biasanya dengan pemeriksaan mikroskopik di laboratorium.

KANKER PROSTAT TERBAGI TIGA STADIUM

Stadium I.
Perkembangan awal kanker yang biasanya diperoleh melalui pemeriksaan mikroskopik yang tidak dapat dilakukan dokter.

Stadium II.
Kanker dapat dirasakan, tetapi masih terbatas dalam kelenjar prostat saja.

Stadium III.
Kanker telah menyebar ke seluruh prostat dan/atau menyebar ke jaringan terdekatnya.

Stadium IV.

Kanker telah berkembang dan menyebar ke nodus limfa, tulang, paru-paru atau organ tubuh lain.

KOMPLIKASI

Komplikasi dapat terjadi karena penyakit itu sendiri atau karena terapi pengobatan yang dilakukan. Yang paling dikhawatirkan, terapi pengobatan akan berpengaruh pada fungsi seksual pria, seperti timbulnya disfungsi ereksi meski masih dapat diatasi.

Komplikasi yang umum terjadi:

1. Penyebaran kanker.
Penyebaran kanker prostat terjadi melalui aliran darah atau sistim limfa, mempengaruhi tulang dan organ tubuh lain. Terapi kanker prostat yang telah menyebar, dilakukan dengan terapi hormon, terapi radiasi dan kemoterapi.

2. Nyeri.
Nyeri pada tulang dapat terjadi pada penderita kanker prostat.

3. Kesulitan dalam buang air kecil.

4. Disfungsi ereksi atau impotensi.
Ini dapat terjadi karena kanker prostat itu sendiri atau karena terapi penyembuhan yang dilakukan, seperti pembedahan, radiasi dan terapi hormon.

5. Depresi.
Banyak pria mengalami depresi setelah terdiagnosa menderita kanker prostat atau setelah melakukan terapi, akibat efek terapi. Tetapi konseling dan obat antidepresan dapat mengatasinya.

TERAPI, PENYEMBUHAN & PENGOBATAN

Mengobati kanker prostat dapat dilakukan dengan berbagai cara, tak jarang digunakan kombinasi beberapa metode, seperti pembedahan yang diikuti dengan radiasi atau radiasi yang dikombinasi dengan terapi hormon.

Pada masing-masing orang, pengobatan dan kombinasinya akan berbeda-beda, tergantung banyak faktor, misalnya seberapa cepat kanker tersebut berkembang, seberapa luas, usia dan tingkat harapan kesembuhan.

Secara umm beberapa cara tersebut antara lain:

A) External beam radiation therapy (EBRT).
Menggunakan radiasi sinar-X untuk membunuh sel kanker. Efektif membunuh sel kanker tetapi dapat melukai dan membunuh jaringan yang sehat pula.

Efek samping: masalah buang air kecil, pendarahan/tekanan darah berkurang dan efek samping seksual seperti disfungsi ereksi.

B) Implan butiran radioaktif.
Butiran radioaktif yang mengandung isotop seukuran butiran beras atau brachytherapy sebanyak 40-100 butir, ditanamkan pada prostat. Biasanya digunakan pada pria dengan ukuran prostat kecil sampai menengah, dengan stadium yang belum tinggi.

Pria yang ditanami radioaktif ini, disarankan untuk menjauh dari ibu hamil atau anak-anak, terutama di awal proses implan. Sebelum ditanam, penderita akan diberi terapi hormon untuk memperkecil ukuran prostat.

Efek samping: hampir sama dengan EBRT.

C) Terapi hormon.
Terapi ini dilakukan untuk menghentikan produksi hormon testosteron, pemicu kanker prostat.

Efek samping: pembesaran payudara pria (gynecomstia), berkurangnya keinginan seksual, disfungsi ereksi, pertambahan berat badan dan osteoporosis. Kadang-kadang timbul diare, kelelahan dan kerusakan hati.

D) Operasi prostat.
Pengangkatan kelenjar prostat dengan operasi.

Efek samping: kesulitan mengontrol buang air kecil dan disfungsi ereksi.

E) Kemoterapi.
Cara ini sangat efektif, tetapi memiliki efek samping yang lebih banyak dibanding terapi hormon.

F) Krioterapi.
Terapi pembekuan jaringan, biasanya dengan memasukkan suatu alat. Kelenjar prostat akan dibekukan sampai sel kanker mati.

Efek samping: kerusakan jaringan dan kerusakan otot yang mengontrol aktivitas urinasi.

G) Pengawasan.
Jika diketahui lebih dini, maka terapi yang dilakukan tidak seseram yang diperlukan. Pemeriksaan berkala seperti DRE dan biopsi dapat dilakukan untuk memonitor perkembangan kanker tersebut.

H) Terapi Gen dan imunisasi.
Di masa depan terapi ini diharapkan berkembang lebih maju. Teknologi yang ada saat ini masih terbatas pada tahap eksperimen dan hanya tersedia di beberapa negara maju.

PENCEGAHAN

Pada dasarnya kanker prostat tidak dapat dicegah, tetapi risikonya dapat dikurangi dan diperlambat, dengan:

– Makanan yang sehat.
Makanan berlemak tinggi ditengarai berhubungan erat dengan kanker prostat. Perbanyak makan sayuran, buah dan serat untuk mengurangi risiko. Buah yang baik di makan seperti tomat, semangka dan anggur. Bawang putih dan sayuran seperti bok choy, brokoli, kubis dan kembang kol. Vitamin E juga diperkirakan mampu mengurangi risiko khusus bagi para perokok.

– Olah raga teratur.
Disamping memperkuat kerja jantung, menjaga tekanan darah dan kolesterol, olah raga teratur juga memperkuat sistem pertahanan tubuh dan mengurangi resiko kanker secara umum.

– Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NAIDs).
NAIDs diperkirakan dapat mencegah kanker prostat. Obat ini teramasuk ibuprofen dan naprofen. Tanyakan lebih dulu pada dokter spesialis mengenai obat ini.

– Finasterida.
Penelitian tentang kanker prostat menunjukkan, obat finasterida dapat mencegah timbulnya kanker prostat pada pria berusia 55 tahun ke atas. Tetapi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin.

MENGHADAPI KANKER PROSTAT

Karena tidak ada pencegahannya, maka persiapan diperlukan untuk menerima kehadiran kanker prostat secara fisik maupun psikis. Caranya:

a. Bersiap diri.
Konsultasi ke dokter dan gali informasi lebih dalam tentang penyakit ini.

b. Hidup normal dan lakukan rutinitas seperti biasa.

Jangan biarkan kanker dan efek samping pengobatan mengganggu rutinitas hari-hari Anda.

c. Olah raga.
Olah raga dapat membantu Anda melalui hari-hari dan menurunkan ketegangan.

d. Bersosialisasi.

Kanker adalah penyakit yang sangat berat untuk dipikul sendiri. Bersosialisasi, berbicara serta berbagi pengalaman pada orang lain akan membuat Anda merasa lebih ringan.

e. Tetap lakukan aktivitas seksual.
Meski kehidupan seksual Anda terpengaruh, tetapi jangan minder. Dengan pelukan, perhatian dan kasih sayang keluarga, istri, anak dan orang terkasih, dapat membuat Anda lebih percaya diri.

f. Berpikir positif.
Kanker bukan akhir segalanya, Anda masih bisa sembuh. Berkonfrontasi dengan penyakit, hanya akan membuat Anda terlalu emosi. Berpikirlah positif dan kembalikan segalanya pada Sang Pencipta, sehingga hidup terasa lebih ringan.

Penulis: Rahmi

Sumber: www.halohalo.co.id

@@posted by Dr Andi Sugiarto, SpRM for Rehab Your Sex Life!

Kurang Testosteron bikin Sex hambar

SEPERTI halnya wanita ketika memasuki masa menopause, pria juga dapat kehilangan gairah seksualnya akibat berbagai penyebab. Salah satu di antaranya adalah akibat rendahnya atau kurang hormon testosteron dalam darah sehingga mampu menurunkan fungsi seksual. Dalam istilah medis, rendahnya kadar testosteron ini disebut Testosteron Deficiency Syndrome (TDS).

Akibat kekurangan hormon ini, pria bisa menjadi sulit mengalami ereksi, bahkan ereksi normal yang biasa terjadi di pagi hari pun tidak terjadi. Tak cuma itu, karena sangat penting bagi tubuh, maka terganggunya kadar hormon akan membuat sel-sel di seluruh tubuh terganggu.

Jika sel otak yang terkena, maka penderita bisa cepat lupa, sulit berkonsentrasi, dan susah berpikir jernih. Demikian juga jika sel-sel tulang terganggu, akan menyebabkan kekeroposan pada tulang, atau osteoporosis. Kulit menjadi kasar karena sel-selnya terganggu, dan lain-lain.

Normalnya, kadar testosteron dalam darah adalah 12 nmol/l hingga 40 nmol/l. Namun ada beberapa pria yang kadar hormon lelakinya kurang alias tidak berkembang. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang memengaruhi.

1. Faktor bawaan. Sejak masa kandungan, proses pembentukan hormonnya memang sudah terganggu .

2. Penyakit. Diabetes Mellitus salah satunya. Ketidakmampuan tubuh memproses gula, membuat gula yang menumpuk itu merusak pembuluh darah dan saraf. Pembentukan hormon testosteron pun terganggu.

3. Gaya hidup tidak sehat. Itulah mengapa TDS berisiko dialami pria di kota-kota besar. Merokok, minum minuman beralkohol atau narkoba, kurang berolahraga, dan lemahnya manajemen stres, membuat banyak pria kehilangan “keperkasaannya” di saat muda.

4. Usia atau andropause. Inilah penyebab terbanyak. Umumnya pria berumur 40 tahun ke atas mengalami penurunan kadar hormon secara bertahap. Seperti dikutip dari Massachussets Male Aging Study (1991) dan Vermeulen (1992), di usia 40, pria akan mengalami penurunan kadar testosteron dalam darah sekitar 1,2% per tahun.

Bahkan di usia 70, penurunan kadar testosteron pria bisa mencapai 70%. Meski begitu, selama menerapkan gaya hidup sehat, penurunan kadar testosteron alami ini tidak terlalu menghambat aktivitas seksual pria.

Barengi dengan Gaya Hidup Sehat

Untuk mengetahui, apakah disfungsi ereksi itu disebabkan TDS atau bukan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah. Jika kadar testosteron dalam darah di bawah normal, maka disfungsi ereksi tersebut terjadi karena TDS.

Namun jangan terlalu khawatir karena TDS bisa diatasi dengan obat-obatan peningkat hormon. Bentuknya bermacam-macam, ada tablet, ada juga yang berbentuk injeksi. Dengan pengobatan yang teratur, diharapkan kadar testosteron di dalam tubuh bisa kembali kepada kisaran normal. Beberapa makanan juga diyakini bisa membantu meningkatkan kadar hormon testosteron, seperti tauge. Nah, bila pengobatan dilakukan dengan teratur, maka diharapkan kadar testosteron yang semula rendah meningkat menjadi normal. Normalnya kadar testosteron akan membuat pria kembali “perkasa”.

Hal lain yang perlu diperhatikan para pria, tidak ada “obat kuat” yang mampu mengatasi disfungsi ereksi akibat TDS. Selain itu, jangan lupakan olahraga secara rutin dan teratur. Sediakan waktu yang cukup untuk berolahraga. Minimal dua kali seminggu. Lalu konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol. Ingat pula: atasi stres. Hindari merokok dan alkohol. Terakhir, istirahat yang cukup. Semua itu bisa membuat kadar hormon lelaki tetap normal dan stabil. Cukup sederhana kan?

Ada Tapi Sedikit

Jika lelaki punya hormon testosteron yang membuat ciri-ciri kelaki-lakiannya muncul, seperti adanya jakun, kumis, jenggot, penis dan suara bas maka perempuan memiliki hormon estrogen. Hormon itulah yang membuat perempuan mengalami menstruasi, bersuara lembut, berkulit halus, memiliki payudara, dan lain-lain. Meski begitu, bukan berarti laki-laki tidak memiliki hormon estrogen. Ada, tapi kadarnya rendah. Begitu pun sebaliknya. Perempuan juga memiliki testosteron meski kadarnya sedikit.

Hormon Tak Berkembang

Kadar hormon lelaki umumnya akan meningkat pesat kala puber. Tak heran, jika di usia ini terjadi perubahan-perubahan, baik fisik maupun psikis. Tapi, ada beberapa pria yang kadar hormon lelakinya tidak meningkat/berkembang. Biasanya disebabkan faktor bawaan atau proses pembentukan hormon testosteronnya sudah terganggu sejak lahir. Akibatnya, organ lelaki yang bersangkutan tidak tumbuh dengan baik, seperti memiliki mikropenis (penis kecil) atau buah zakarnya dan testisnya tidak berkembang. Pertumbuhan-pertumbuhan sekunder dari “kelaki-lakiannya” juga terganggu, seperti tidak tumbuh jakun, tidak berkumis, tidak ada bulu di kaki dan dada. Suaranya pun bisa jadi lembut mirip perempuan.

Penulis : Saeful Imam

@@posted by Dr Andi Sugiarto, SpRM for Rehab Your Sex Life!