Minum obat kuat kok masih loyo?

Obat kuat atau aprodisiak sebetulnya hanya istilah awam untuk obat penambah stamina, kadang secara medis tidak jelas titik tangkapnya atau mekanisme kerjanya terhadap ereksi. Banyak kandungan obat yang diklaim sebagai obat kuat pria, dilihat dari segi bahasa ini tidak salah, tapi sebetulnya konotasinya yang mengarahkan kita kepada pikiran bahwa obat ini bisa untuk memperkuat, memperlama, membuat pria jadi jantan. Jadi inilah masalahnya. Istilah awam dicampuradukkan dengan istilah medis. Aprodisiak atau obat kuat itu tidak ada definisi yang pasti dalam dunia medis. Jadi bila mau mengistilahkan, ya boleh2 saja, asalkan tidak membuat konotasi yang keliru pada masyarakat.

Sebetulnya obat oral (diminum) yang dapat membuat ereksi pada pria ada 3 menurut FDA (Badan POM nya Amerika) yaitu sildenafil, vardenafil dan tadalafil. Nama dagangnya pun baru satu-satu, jadi cuma tiga nama dagang. (Kalau disebutkan, kesenengan yang punya produk dong, jadi iklan haha). Dan ada obat suntik intrakavernosa yang bisa menyebabkan ereksi. Ini semua disebut obat erektogenik. Nah, inilah yang standar menurut medis. Di luar itu, enggak standar lho ya..

Lalu, apakah setiap kali minum obat erektogenik itu itu pasti bisa ereksi? Ya belum tentu sih, karena belum tentu obat kuat itu menjawab permasalahan yang ada di diri si pria itu. bila disfungsi ereksi (DE) itu masih dalam level yang ringan, tentunya obat kuat dan obat erektogenik itu masih joss alias masih ampuh untuk mendatang ereksi yang baik. Tapi bila ada tingkat DE itu sudah  parah, tentunya tidak bisa serta merta bisa ereksi. Lalu juga butuh rangsangan seksual, jadi bukannya setelah minum obat langsung bisa ereksi secara otomatis. Tidak bisa, boooo…. harus pake rangsangan, pakai ciuman, pakai sentuhan, dll gitu lho..

Kalau demikian, ada penyebab DE yang membuat obat erektogenik tidak dapat menimbulkan ereksi, yaitu:
1. Atherosklerosis atau pengerasan dinding pembuluh darah
2. Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, mungkin perlu insulin injeksi.
3. Hipertensi yang tidak terkontrol
4. Adanya Venous leakage atau kebocoran pada sistem pembuluh darah di korpus kavernosus penis. Ibaratnya ada kebocoran pada sistem hidrolik penis, jadi tidak bisa ‘ ngangkat’.
5. Psikosis, atau gangguan psikologi yang berat, sehingga membuat tidak bisa ereksi.
6. Kekurangan hormon testosteron yang parah
7. Penuaan dini (early aging)

Itu sebagian besar dari penyebab DE yang perlu ditangani secara tuntas dulu sebelum bisa ereksi secara maksimal. Bila masih ada penyebab diatas yang tidak terkontrol, maka sulit untuk bisa ereksi.

(Gambar diambil dari http://1.bp.blogspot.com/_blOXB91-nfQ/SCe9U2AE1MI/AAAAAAAAAxw/UgNGzkN2Q-I/s400/pisang+lilit.JPG)