Nyeri Saat Berhubungan

 birahi, cakra tv, desire, disfungsi ereksi, doctor love, dokter cinta, dokter rehab medik, dokter rehabilitasi medik, dokter seks, dokter seksologi, dokter seksual, dokter seksualitas, dokter sex, dr andi, dr andi semarang, dr Andi Sugiarto, dr cinta, dr enjoy, dr love, dr rehabilitasi medik, dr seks, dr seks semarang, ejakulasi dini, erectile dysfunction, erection, ereksi, famous sex doctor, fertilitas, fertility, fluor albus, gairah, genital, hubungan intim, hubungan suami istri, impotensi, indonesian sex doctor, indonesian sexologist, intercourse, kedokteran fisik dan rehabilitasi, kelamin, kepuasan seksual, keputihan, last longer, love, mani, marriage, medical blogger, nafsu, orgasm, orgasme, passion, pasutri, penis, physical medicine, pm&r, rehab, rehab medik indonesia, rehab medik semarang, rehab seks, rehab seksual, rehab sex, rehab your sex life, rehabilitasi, rehabilitasi medik, rehabilitasi seksual, rehabilitation, seks, seksolog indonesia, seksolog semarang, seksologi, seksologi indonesia, seksual, semarang, semarang sex doctor, sex, sex doctor, sex iq, sex rehab, sexual intercourse, sexual rehab, sexual rehabilitation, sexual satisfaction, sperm, sperm sperma, sperma, spkfr, sprm, subur, sugiarto, Tagged andi, tahan lama, vagina

Tanya:

Dr Andi,

Pada waktu berhubungan intim dengan suami, organ intim saya saya terasa sakit dan perih, jadi sulit untuk menikmati. Saat ‘cawik’ , Miss V terasa panas. Apakah ini penyakit dok? Mohon solusinya.

 Ny S di Smg.

Jawab dr Andi:

Kita mengenal istilah medis: dispareunia, yaitu nyeri genital yang menetap atau berulang yang terjadi tepat sebelum, selama atau setelah berhubungan seksual dan yang menyebabkan penderita dan pasangannya terganggu.

 Sebetulnya cukup banyak dialami, yaitu 1 di antara 5 perempuan mengalami nyeri pada organ genitalnya tepat sebelum, selama atau setelah berhubungan seksual.

Penyebab secara umum:

  1.  Kurangnya cairan pelumas atau lubrikasi. Sering disebabkan karena foreplay yang kurang. Kurangnya lubrikasi juga umumnya disebabkan oleh penurunan kadar estrogen setelah menopause, setelah melahirkan atau selama menyusui.
  2. Cedera, trauma atau iritasi, dapat meliputi cedera atau iritasi akibat kecelakaan, operasi panggul, episiotomy
  3. Peradangan, infeksi atau kelainan kulit. Infeksi pada daerah genital atau saluran kemih dapat menyebabkan Dispareunia. Eksim atau masalah kulit lainnya di daerah genital juga bisa menjadi masalah.
  4. Vaginismus, yaitu kejang otot-otot dinding vagina yang tak terkendali.Infeksi kuman dan jamur sekitar vagina.
  5.  Gangguan pada organ dalam seperti endometriosis, radang panggul, prolaps rahim, retroversi rahim, uterine fibroids, cystitis, sindrom iritasi usus, wasir dan kista ovarium.
  6. Infeksi rahim atau leher rahim tuba falopi dapat menyebabkan nyeri yang terasa di bagian dalam rongga panggul.

Emosi sangat terkait dengan aktivitas seksual dan berperan atas setiap jenis rasa sakit seksual. Faktor emosional meliputi:

  1. Masalah kejiwaan seperti kecemasan, depresi, kekhawatiran tentang penampilan fisik, dan ketidaknyamanan.
  2. Stres. Otot dasar panggul sangat sensitif terhadap stres. Jadi stres dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan.
  3. Terkadang sulit untuk mengetahui apa saja kah faktor-faktor psikologis yang terkait dengan dispareunia. Nyeri awal dapat menyebabkan ketakutan rasa sakit akan berulang, sehingga sulit untuk rileks dan dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih.

Dokter mungkin akan mengajarkan terapi seksual bersama pasangan

Pasangan mungkin dapat meminimalkan rasa sakit dengan beberapa perubahan rutinitas seksual:

  1. Beralih posisi. Jika nyeri dialami selama dorongan penetrasi, penis mungkin menekan serviks atau otot-otot dasar panggul sehingga menyebabkan sakit atau nyeri perut. Mengubah posisi dapat membantu mengatur kedalaman penetrasi yang baik.
  1. Bicarakan dengan pasangan tentang apa yang terasa baik dan apa yang tidak.
  1. Foreplay lebih lama dapat membantu merangsang pelumasan alami. Rasa sakit dapat dikurangi dengan menunda penetrasi sampai wanita benar-benar merasa terangsang.
  1. Dokter akan merekomendasikan gel pelicin yang berbahan dasar air (water-based).

 

Obat dan terapi

Bila ada infeksi, dokter akan meresepkan antimikroba, atau anti jamur serta anti parasit.

  1. Terapi Estrogen. Bagi kebanyakan wanita menopause, dispareunia disebabkan oleh pelumasan yang tidak memadai akibat tingkat estrogen yang rendah. Ini dapat diobati dengan krim estrogen.
  2.  Terapi Desensitisasi. Selama terapi, ibu dapat belajar latihan relaksasi vagina yang dapat mengurangi nyeri. Dokter akan mengajarkan latihan penguatan otot dasar panggul (latihan Kegel) atau teknik lainnya untuk mengurangi rasa sakit sewaktu hubungan seksual.
  3.  Konseling atau terapi seks. Jika seks telah terasa menyakitkan untuk waktu yang lama, anda dan pasangan mungkin mengalami respons emosional yang negatif terhadap rangsangan seksual. Bila ogah terhadap seks, lebih baik ibu segera berkonsultasi ke dokter.

Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang

Dikutip dari www.drAndi.com .

klik http://www.dokterandi.com/2015/04/16/drseks-dokter-andi-sugiarto-nyeri-berhubungan/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *