Nikah 6 Bulan, Masih Perawan

2015 04 18 nikah masi perawan

Tanya dr Andi:

Saya sudah nikah 6 bulan, tapi istri saya masih takut diajak berhubungan intim. Istri benar2 takut, sehingga tidak bisa ‘ditembus’, jadi dia masih perawan. Saya sudah coba dengan pemanasan sebelumnya, tapi belum berhasil gol juga. Waktu dicoba2, katanya terasa sakit banget Apakah istri saya kelainan dok? Apakah bisa diobati dok? Terimakasih dr Andi.

(Tn di S)

Jawab dr Andi:

Seringkali para wanita mendapat cerita yang menyeramkan tentang malam pertama, dikatakan sakit sekali, jadi belum2 sudah takut dan cemas duluan. Tampaknya istri mengalami kelainan Female Sexual Dysfunction, ini bisa diakibatkan karena pemahaman yang keliru terhadap seks, dianggap seks itu menyakitkan, seks itu hanya untuk menyenangkan kaum pria saja, seks itu tidak pantas diungkapkan, kotor, dosa dll. Juga ada mitos bahwa malam pertama itu juga menyakitkan bagi wanita. Belum lagi bila ada ketakutan untuk hamil dan takut nyeri saat melahirkan anak.

Suami perlu melakukan pemanasan/ foreplay, agar pada vagina terjadi pengeluaran lendir pelicin, sehingga tidak kering dan tidak nyeri saat penetrasi ke dalam. Istri juga harus santai dan rileks agar bisa menikmati cumbuan dari suaminya. Suami perlu sabar karena wanita perlu waktu lebih lama daripada pria untuk bisa siap menjalani hubungan intim.

Nyeri pada saat hubungan intim bisa juga akibat adanya infeksi pada organ intim, misalnya diakibatkan jamur, kuman/ bakteri, parasit. Biasanya ada cairan keputihan yang gatal, perih, berbau dan berwarna kekuningan, putih susu, kehijauan, dan kadang seperti ada bubuk putih.

Dokter akan memeriksa apakah ada tanda infeksi, dari pemeriksaan fisik dan dari laboratorium cairan vagina. Dicari juga penyebab psikologisnya, dengan wawancara yang mendetail dan sistematis. Dicari juga apakah pernah ada trauma psikologis akibat pelecehan seksual waktu kecil.

Penanganan: bila penyebabnya adalah infeksi, maka diberi obat antibakteri, anti jamur atau antiparasit yang sesuai. Bila penyebabnya adalah trauma psikologis, atau pemahaman yang keliru terhadap seks, perlu terapi trauma release. Suami perlu mendukung terapi ini dengan kesabaran dan tidak memaksa istri untuk berhubungan intim dulu selama terapi.

Dalam praktek, banyak juga kasus seperti ini, kebanyakan bisa diterapi dengan efektif. Yang penting, suami dan istri bisa sadar bahwa ada masalah dan harus mencari pertolongan dari dokter. Seringkali masalah seperti ini dibiarkan berlarut2 sampai beberapa tahun. Setelah lama tidak mendapat momongan, barulah pergi ke dokter. Sebaiknya dalam 1 tahun pertama nikah sudah berobat ke dokter.

Dr Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang

www.drandi.com

klik http://www.dokterandi.com/2015/04/18/drseks-dokter-andi-sugiarto-semarang-5/