Jawa Pos Radar Semarang, 7 Okt 2012
Tanya dr Andi
Mengatasi Kejenuhan Pasutri
Dr Andi,
Saya seorang istri usia 42 tahun, suami saya usia 46 tahun. Sudah 4 bulan ini kami jarang melakukan hubungan suami istri. Suami dulunya suka mengajak, dalam seminggu bisa 2-3 kali. Sekarang dia sering tidur sore-sore dan rasanya kurang bergairah terhadap saya. Anehnya sayapun merasa bersyukur karena suami tidak mengajak berhubungan, karena sayapun merasa tidak lagi bergairah terhadapnya. Tapi lama kelamaan saya pikir apakah ini suatu gangguan pada saya atau suami? Saya baca di majalah, suami istri usia 60 tahun pun masih sering berhubungan intim. Mohon solusinya , dr Andi.
(Ny Wt di Smg)
Jawab dr Andi:
Dilihat dari pertanyaan ibu, ini adalah kasus kejenuhan seksual pasangan suami istri. Memang betul, di usia lanjut seperti usia 60-an juga masih banyak pasutri yang melakukan hubungan suami istri yang rutin, misalnya seminggu sekali. Hal ini memang banyak faktor yang mempengaruhi misalnya:
1. Anggapan bahwa bila sudah lanjut usia, sudah tidak usah aktif dalam aktivitas seksual. Aktivitas seksual itu bukan melulu berarti hubungan seksual, tapi bermacam-macam, contohnya bermesraan, bercumbu, berciuman, berpelukan, serta akhirnya hubungan intim. Nah, pada pasangan lanjut usia, tidak perlu selalu diakhiri hubungan intim, tapi yang penting adalah mempererat relasi antara suami istri. Jadi bisa meniru gaya pacaran anak muda sekarang, misalnya sering menyentuh pasangan, memeluk dan mencium. Itu tidak tabu dan tidak usah malu melakukannya di rumah atau di depan anak-anak. Tentunya bukan ciuman dan pelukan yang bergairah (passionate), tetapi bila didepan orang lain, ciuman yang masih dalam batas kesopanan dan etika.
2. Suami istri perlu lebih banyak beraktivitas bersama, terutama berolah raga, bersosialisasi di kelompok, dan perlu kegiatan rutin yang dikerjakan bersama. Contohnya bisa olah raga senam bersama, meditasi bersama, datang ke stadion olah raga untuk berjalan kaki bareng. Bisa juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga bersama.
3. Perbanyaklah bersenda gurau antara suami istri. Jangan lewatkan sehari pun tanpa gelak tawa dan joke yang segar. Kehidupan ini sudah cukup dengan masalahnya sendiri, jangan ditambah dengan cemberut dan kaku terhadap pasangan.
4. Bila ada kepahitan, sakit hati terhadap pasangan, usahakan untuk tidak selalu mengingat dan mengungkitnya. Tapi coba untuk mendoakan pasangan yang sudah menyakiti kita. Ini memang sulit, tapi banyak orang sudah melakukannnya dan hidup lebih berbahagia bersama pasangannya.
5. Frekuensi hubungan intim yang ideal bagi usia 50an sebaiknya 1-2 kali seminggu. Dengan hubungan intim yang memuaskan ada hormon yang keluar yaitu endorfin. Ini bisa membuat rasa nyaman sampai 72 jam. Jadi tentunya ada alasan kuat untuk bercinta dengan pasangan.
6. Cobalah pergi berduaan saja ke tempat yang anda sukai dan punya kenangan yang romantis. Sekali-kali tinggalkan hiruk pikuknya rumah tangga dan fokuskan perhatian anda ke pasangan. Biarkan memori yang indah mengisi atmosfir anda berdua.
7. Bila ada yang kurang puas terhadap hubungan intim, maka perlu dibicarakan ke pasangan anda. Bila ada masalah dengan ereksi yang kurang keras (disfungsi ereksi), ejakulasi dini, atau nyeri saat berhubungan intim, itu perlu dikonsultasikan dan diperiksa dokter seksologi. Jadi masalah yang ada cepat diatasi tanpa berlarut-larut.
8. Kejenuhan bisa menghinggapi tiap pasangan, dan cinta perlu dipupuk setiap hari agar terus tumbuh dan tidak layu. Siapa bilang pasangan yang sudah lanjut usia tidak perlu cinta?
Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang