Anda mungkin berpikir bahwa setelah sah menjadi sepasang suami-istri, Anda berdua akan saling terbuka, santai, dan nyaman untuk membicarakan seks. Kebetulan juga Anda telah lama menyimpan satu fantasi seks yang ingin dicoba bersama pasangan. Lagipula, merujuk nasihat dari artikel-artikel seks di majalah, “Kunci untuk kehidupan seks suami istri yang fantastis dan memuaskan adalah komunikasi pasangan yang jujur dan terbuka.”
Kenyataannya, bayangan tentang bicara soal apa yang Anda inginkan di tempat tidur kepada pasangan Anda bikin bulu kuduk merinding duluan. Seks adalah topik yang sensitif. Tak jarang banyak pasangan yang memilih untuk bungkam karena takut fantasinya dianggap aneh, atau sekadar tidak ingin menyingggung perasaan satu sama lain.
- Anda harus tahu dulu apa yang Anda ingin bicarakan
Pikirkan baik-baik tentang apa yang Anda inginkan, apa yang menjadi masalah (jika ada). Misalnya, jika dulu manuver andalannya mampu membawa Anda orgasme namun sekarang tidak, atau jika ada perubahan terhadap apa yang Anda suka — termasuk soal frekuensi bercinta. Karena jika Anda tidak menyuarakan pendapat dan/atau kekhawatiran Anda, bagaimana ia bisa tahu?
Tapi, usahakan untuk lebih spesifik tentang apa yang Anda ingin katakan dan rangkai kata dengan baik, sehingga Anda dapat membantu pasangan Anda untuk lebih baik mengerti kebutuhan Anda. Apa yang Anda akan sampaikan haruslah menunjukkan bahwa Anda sedang berupaya menjalin kerjasama demi meningkatkan kualitas kehidupan seks Anda berdua, bukan sekadar melontarkan keluhan untuk mempreteli kekurangan pasangan di ranjang. Pikirkan tentang apa yang Anda rasakan jika perannya dibalik.
- Pikirkan Perasaan Pasangan
Ada baiknya mengantisipasi terlebih dahulu seperti apa reaksi pasangan ketika Anda mengangkat persoalan seks ini. Hal tersebut bisa membantu Anda agar lebih mudah melakukan pendekatan sebelum masuk ke topik utama. Hal ini akan lebih baik ketimbang Anda langsung membicarakan seks tanpa ‘pembukaan’ terlebih dahulu yang akan membuatnya terkejut dan akhirnya tak tertarik membahasnya.
“Bijaksanalah dengan memikirkan bagaimana perasaan pasangan ketika Anda membawa-bawa isu seks di rumah. Jika Anda merasa pasangan jadi tak tertarik pada seks karena terlalu lelah dan sibuk bekerja, maka mulailah dengan kalimat yang menunjukkan empati misalnya dengan membahas soal pekerjaannya di kantor terlebih dahulu,”
- Pertimbangkan Waktu
Waktu juga tak kalah pentingnya. Jangan mengangkat subjek tentang seks saat ada kerabat yang akan berkunjung atau ketika si dia pulang kantor. Sediakan waktu khusus dimana Anda dan pasangan sedang bersantai dan pastikan tidak ada interupsi saat membicarakannya.
- Jamin kenyamanan saat berdiskusi
Sebelum mulai berdiskusi, buat suatu jaminan agar Anda merasa aman dan tidak terbebani saat mengungkapkan isi hati Anda, misalnya berjanji agar tidak menertawakan atau ngobrol dengan persyaratan hanya empat mata, tanpa kehadiran handphone atau di saat anak-anak sudah tidur.
Hormati pula perbedaan minat seksual. Urusan setuju tidak setuju untuk melakukan aktivitas tertentu, Anda bisa berkompromi dan bertukar pendapat. Tapi, jangan pernah mengabaikan atau menolak mentah-mentah usul pasangan Anda.
- Berikan pujian saat di ranjang
Ketika bercinta, minta umpan balik dari pasangan mengenai manuver yang Anda lakukan, apakah ia suka atau tidak. Setiap kali Anda mengajukan pertanyaan atau melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya, tunggu reaksi pasangan Anda. Anda juga dapat meminta pasangan untuk membimbing bagaimana/apa yang sebaiknya Anda lakukan. Dengan cara ini Anda dapat menghindari kritik negatif tentang aksi Anda.
Jika Anda menyukai apa yang sedang dilakukan oleh pasangan Anda, berikan pujian on the spot. Tak apa, pujian dan penguatan positif secara vokal selama seks justru sangat direkomendasikan. Pujian akan mendorongnya untuk lebih bersemangat dan meneruskan apa yang ia lakukan, yang pada akhirnya juga akan berbuah manis untuk Anda. Anda juga dapat memberi tahu pasangan Anda 10 hal yang Anda benar-benar suka tentang dia, misalnya, sebagai foreplay.
Pada akhirnya, penting untuk saling menghormati setiap komunikasi dan saran/bimbingan yang dicetuskan oleh pasangan Anda. Ini akan membantu membangun kepercayaan antara Anda. Hal ini juga melatih kemantapan komunikasi seksual antara Anda berdua, sehingga kualitas keintiman Anda di dalam dan luar kamar tidur juga meningkat.
Pikirkan hal yang sebenarnya Anda mau. Terlepas dari Anda sudah pernah berhubungan dengan pria lain atau tidak, pengalaman pertama Anda melakukannya dengan seseorang semestinya tetap istimewa. Pikirkan pengalaman pertama seperti apa yang Anda inginkan, dan pastikan kembali bahwa Anda benar-benar ingin melangkah lebih lanjut dengan dia.
www.dokterandi.com
Klik: http://www.dokterandi.com/2017/06/05/3379/
facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi
twitter: @andisugi
ig: dokter_andi