Kopi opo Jahe? Kaum wanita: suarakan maumu!

Artikel ini ditulis menjelang peringatan Hari Kartini, di mana emansipasi wanita didengungkan.

Jeng, Kopi opo Jahe?
Mas, teh wae…….
Jeng, Pipi opo Lambe?
Mas, kabeh wae……

Pantun di atas menyiratkan bahwa wanita pun mulai berani menyuarakan apa mau mereka. Emansipasi wanita bukan melulu berarti wanita berteriak-teriak minta disamakan dengan pria. Emansipasi wanita lebih berarti wanita bisa menempatkan diri pada posisi yang sejajar dengan pria, dan sesuai dengan fungsi, kemampuan dan kodratnya.

Sebetulnya bidang seksologi pun sudah memfasilitasi emansipasi ini dalam bentuk yang paling dalam, paling pribadi. Sepasang pria dan wanita dapat mencurahkan segala ekspresi kasih sayang mereka bila saling menghargai dan saling ‘mempersilahkan’ satu sama lain.

Continue reading “Kopi opo Jahe? Kaum wanita: suarakan maumu!”

Situs Seks Edukasi vs Situs Porno

Pemerintah akan blokir situs porno, ini memang ide yang baik, terlepas dari kontroversial yang ada.

Dari “kaum” seksologi dan sex educator, ini merupakan tantangan untuk bisa menampilkan edukasi seks lewat situs, mengingat situs porno hanya mengutamakan pengumbaran hawa nafsu.

Harapan dari kami sebagai dokter yang berkecimpung di bidang seksologi, pemerintah dapat membedakan mana yang situs edukasi seks dan mana yang situs porno, sehingga edukasi seks kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, dan bila mungkin tetap difasilitasi dan dibina dengan baik.

Buruk Muka, Cermin Dibelah

Ya..!! Peribahasa itu berarti: kita yang salah, orang lain yang di”kambing-hitam”kan. Sebaiknya kita jangan gampang-gampang menyalahkan orang lain, tapi introspeksi dulu ke diri kita.

Dalam praktek seksologi pun begitu, disfungsi seksual dari seseorang bisa diakibatkan oleh disfungsi pasangannya. Atau sebaliknya, karena dia terganggu, maka dia menyebabkan gangguan pada pasangannya. Jadi mungkin kita yang buruk muka, tapi kita menyalahkan si cermin. Kasihan ya cerminnya!

Seorang istri (40 tahun) datang dengan keluhan akhir-akhir ini ia hampir tidak pernah orgasme. Sudah 6 bulan ini ia jarang berhubungan intim dengan suami (usia 47 th). Seringkali ia mengajak suami berhubungan intim, tapi suami seringkali menolak dan beralasan capek sehabis kerja. Istri jadi sering uring-uringan, malas ngapa-ngapain, malas mengerjakan pekerjaan rumah tangga, di kantor jadi sering termenung dan sulit konsentrasi . Urusan kecil bisa jadi pertengkaran panjang.

Akhirnya istri punya ide untuk berkonsultasi ke dokter. Suami tidak mau berkonsultasi, jadi si istri ini datang sendiri. Ereksi suami bagus, kencang, dan kuat. Tetapi ejakulasinya cepat sekali, paling-paling 5 kali hentakan sudah ejakulasi. Suami juga “tidak romantis”, jarang mau bercumbu berlama-lama dan menganggap tidak perlu pemanasan lama-lama, itu buang-buang waktu.

Dalam 6 bulan terakhir terjadi beberapa pertengkaran besar antara suami dan istri ini. Diakui oleh sang istri ini, sebetulnya pemicunya sih cuma sepele-sepele saja, dok. Dan yang dipertengkarkan juga sebetulnya pun remeh-remeh saja. Tapi mereka tidak bisa tahan untuk tidak bertengkar… Wah, kalau begini, runyam ya urusannya.

Suami menuduh istri terlalu basah, dan tidak mau “menjaga badan” sehingga “kurang legit”. Suami berdalih bahwa ia “cepat keluar” karena tidak mau berlama-lama berhubungan intim.

Well, it is getting hot!!
But I am very sorry, if you excuse me, I have to go now. I will be writing as soon as possible.

Rehab Your Sex Life!!

Rehab Your Sex Life! moved to dokterandi.com

Blog juga perlu variasi posisi…..

Sebagaimana layaknya pasangan suami istri, website/ blog pun perlu variasi untuk mengusir kejenuhan… kali ini variasinya adalah posisi, yaitu: pindahnya blog ini ke http://www.dokterandi.com/.

Tapi sebagaimana pula pasutri yang baru belajar bagaimana mencoba posisi yang baru, blog yang baru ini pun belum lancar diupdate, karena saya belum tahu dan belum bisa caranya….

Tapi….
better late than never,
lebih baik minum coffeemate daripada laper…
(pantun nih ceritanya)..
diusahakan untuk mengupdate dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
(kayak teks proklamasi ya..)

Rehab Your Sex Life!!

Rehab Your Sex Life!

Kecerdasan Seksual (Sex IQ), Pentingkah?

Buku berjudu! “Sexual Intelligence” ditulis oleh DR. Sheree dan DR. Michael Milburn berdasarkan hasil penelitian mereka terhadap sekitar 500 orang berusia 18 sampai 64 tahun di Amerika. Walaupun telah terjadi revolusi seksual di tahun 60’an yang dianggap telah mendorong orang untuk lebih terbuka terhadap kehidupan seksual mereka, pa-da kenyataaanya orang masih menemui hambatan untuk membicarakan masalah seksual mereka. “Revolusi seksual” sampai saat ini hanya merupakan topik hangat di dunia hiburan dan media massa, dan bukan dalam kehidupan sehari hari.

Beberapa temuan mereka menunjukkan bahwa:
1. Sebanyak 75% responden menyatakan bahwa seks adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan mereka, tetapi hanya 25% yang menyatakan bahwa kehidupan seksual mereka memuaskan.
2. Sejumlah besar responden menderita disfungsi seksual yang menghambat mereka dalam menjalin hubungan. Secara umum, hampir setengah dari jumlah responden menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kehidupan seksuĀ­al yang memuaskan.

Berdasarkan penelitian mereka, penulis mencoba memberikan pandangan mereka mengenai kecerdasan seksual yang penting dimiliki oleh setiap orang.

Mengapa seksualitas itu penting? Continue reading “Rehab Your Sex Life!”