Kebanyakan Onani, jadi Impoten?

Courtesy: city-data.com
Ini sering ditanyakan ke saya. Baik di ruang praktek, waktu konsultasi di koran, tivi, majalah, ataupun radio.

Kayaknya topik onani ini selalu jadi topik yang tidak habis2nya ditanyakan. Kenapa ya? Tadi malam, ada bahasan di tivi, bahwa sejak pria bisa menjangkau penis dengan tangannya, maka dia sudah akan mulai belajar onani. Hohoho ekstrim banget ya…?

Kalau di konsultasi di media, ada yang cara bertanya-nya pinter: “Dr Andi, berapa frekuensi onani yang baik, berapa kali seminggu?”. Yang lain bertanya, “Dok, apa dampak positif dan dampak negatif dari onani?”

Courtesy: modernguidetohealth.com
Masih suka garuk-garuk kepala waktu njawab. Hehehe. Padahal sudah berpuluh-puluh kali, beratus, bahkan beribu kali saya jawab pertanyaan tentang onani.

Ini saya kutipkan jawaban dari GuruBesar saya, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS:

Courtesy: allvoices.com
Masturbasi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan melakukan hubungan seksual. Bedanya, pada masturbasi tidak ada pasangan seksual, sehingga tidak menerima rangsangan dari orang lain, melainkan dari diri sendiri.

Karena itu pada masturbasi tidak ada keterlibatan emosi. Masturbasi tidak mengganggu kesehatan. Memang pada abad kedelapanbelas pernah beredar buku yang menjelaskan bahwa masturbasi dapat mengganggu kesehatan. Informasi salah itu yang sampai kini menjadi mitos tentang masturbasi. Sebaliknya, hubungan seksual tidak sehat justru menimbulkan akibat buruk bagi kesehatan.

Tidak perlu ada jadwal kapan harus melakukan masturbasi. Alasannya, aktivitas seksual ini sangat tergantung kepada dorongan seksual. Sama seperti hubungan seksual, juga tidak harus dilakukan sesuai jadwal yang ketat.

Nah, gitu lho…

Sudah puas belum???

@dr Andi Sugiarto, SpRM for Rehab Your Sex Life! dokter.andi@gmail.com

6 Replies to “Kebanyakan Onani, jadi Impoten?”

  1. @alvien: itu terlalu banyak, coba habiskan waktu dan energi dengan kegiatan bareng2 teman rame2 yang lebih produktif, jangan menyendiri di kamar, gantilah dengan olahraga, main musik, belajar bersama. atau hobby yang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *