Posisi Tepat, Hubungan pun Nikmat

Sesuai dengan dimensi prokreasi dan dimensi rekreasi seksualitas, maka hubungan seksual mempunyai tujuan menghasilkan keturunan dan mencapai kepuasan seksual.

Penelitian tentang perilaku seksual menunjukkan bahwa hubungan seksual yang benar dan berlangsung harmonis tidak dapat dicapai secara alamiah. Maka agar hubungan seksual yang benar berlangsung harmonis harus dipelajari dan dibina bersama bahkan fakta dasar tentang hubungan seksual pun harus dipelajari.

Apalagi untuk mencapai hubungan seksual yang harmonis.Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan hubungan seksual agar berlangsung harmonis ialah posisi.

Banyak pasangan yang mengalami ketidakharmonisan hubungan seksual karena posisinya yang tidak efektif bagi salah satu pihak atau bahkan bagi kedua pihak.

Banyak pula orang yang hanya terpaku pada satu posisi hubungan seksual karena mereka menganggap posisi itulah yang normal sedangkan posisi yang lain dianggap tidak normal. Akibatnya, kalau posisi yang dianggap normal itu ternyata tidak efektif bagi salah satu pihak, maka hubungan seksual selalu berlangsung tidak harmonis.

Padahal sebenarnya tak ada posisi yang normal dan tidak normal dalam hubungan seksual.Hubungan seksual harus dilakukan dalam posisi yang dapat memberikan rangsangan seksual yang efektif bagi kedua pihak. Karena itu hubungan seksual tidak harus dilakukan dalam satu posisi saja yang dianggap normal.

Selain itu hubungan seksual yang dilakukan dalam posisi yang selalu sama dapat menimbulkan kebosanan. Maka diperlukan variasi posisi hubungan seksual di samping variasi dalam rangsangan seksual sehingga terasa lebih menyenangkan dan dapat melenyapkan kebosanan itu, Tetapi perlu diingat, posisi hubungan seksual yang lebih menyenangkan bagi seseorang, bisa jadi kurang menyenangkan bagi pasangannya.

Pada dasarnya ada tiga posisi hubungan seksual, yaitu

1) posisi berbaring,
2) posisi duduk, dan
3) posisi berdiri.

Tetapi tiga posisi dasar itu dapat dilakukan dalam banyak variasi. Masing-masing posisi mempunyai keuntungan atau kelebihan, di samping kekurangannya.Berikut diuraikan posisi hubungan seksual dengan beberapa variasinya:

1. Posisi pria di atas, wanita di bawah

Posisi ini yang paling umum dilakukan, sehingga inilah yang dianggap posisi normal. Posisi ini mempunyai variasi, antara lain:

A. Wanita telentang dengan paha terbuka dan lutut ditekuk. Pria berada di atasnya dengan menahan pada siku dan lutut.

2. Pria menahan tubuhnya dengan lengan lurus, sedangken wanita berada dalam posisi telentang dengan paha terbuka.

3. Wanita meluruskan tungkainya dengan paha terbuka, sementara pria meletakkan tungkainya di atas tungkai wanita.

4. Di bawah bokong wanita diletakkan bantal lalu tungkai atas dan lutut ditekuk melingkari tubuh pria.

5. Wanita telentang di tepi tempat tidur. Pria berada di antara kedua pahanya, dengan sikap berlutut.

6. Kedua paha pria terletak di luar paha wanita dengan tungkai atas dan lutut ditekuk.

Keuntungan:
1. Hubungan seksual dapat disertai ciuman sehingga terasa lebih intim dan mesra.

2. Penis mudah masuk ke dalam vagina.

3. Penis dapat tetap dipertahankan di dalam vagina ketika terjadi orgasme dan ejakulasi.

4. Lebih mudah menghasilkan pembuahan untuk terjadinya kehamilan.

Kekurangan:
1. Gerakan wanita kurang bebas sehingga partisipasi aktifnya kurang.

2. Bagi wanita mungkin kurang terasa nyaman karena penis masuk terlalu dalam.

3. Bagi pria sering terasa terlalu merangsang sehinga cepat mencapai orgasme, sementara pasangannya belum apa-apa.

4. Tidak dianjurkan bagi wanita yang hamil besar.

B. Posisi wanita di atas, pria di bawah

Beberapa variasinya sebagai berikut:

1. Pria telentang dengan lutut ditekuk. Wanita berada di atasnya dengan lutut ditekuk.

2. Pria telentang dengan tungkai lurus. Wanita berada di atasnya dengan tungkai sedikit terbuka.

3. Paha pria terbuka dengan lutut ditekuk. Paha wanita terletak di antara paha pria dengan lutut sebagai penahan.

4. Kedua paha wanita berada di luar paha pria dengan lutut sebagai penahan.

Keuntungan:

1. Wanita lebih bebas menggerakkan tubuhnya sehingga dapat menerima rangsangan yang efektif dari gesekan penis terhadap klitoris atau G spot. Di samping itu kedalaman penis dapat diatur.

2. Pria dapat memperlambat terjadinya orgasme.

3. Tangan pria bebas sehingga dapat memberikan rangsangan pada bagian tubuh wanita yang peka rangsangan seksual.

4. Sangat baik bila pihak wanita jauh lebih kecil daripada pasangannya.

Kekurangan:

1. Karena pria kurang dapat mengontrol gerakan, maka penis mudah tergelincir ke luar.
2. Tidak baik untuk tujuan menghasilkan kehamilan.

3. Juga tidak baik untuk wanita hamil.

4. Gerakan pria yang terbatas mungkin dapat mengurangi gairah seksualnya.

C. Posisi samping

Posisi ini dilakukan dengan berbaring miring berhadap-hadapan. Beberapa variasinya adalah sebagai berikut:

1. Wanita mengangkat 1 tungkai sehingga pahanya menyilang di atas paha pria, sementara tungkai yang lain lurus.

2. Wanita merenggangkan kedua pahanya dan menyilang pada kedua paha pria. Wanita merenggangkan kedua pahanya, mengangkat dan menekuk lutut sehingga menyilang pada pinggang pria.

3. Satu tungkai pria diletakkan di antara paha wanita dan tungkai yang lain diangkat miring menyilang di pinggang wanita.

Keuntungan:

1. Hubungan seksual berlangsung lebih rileks. Keduanya dapat bergerak bebas dan mudah mengontrolnya.

2. Dapat digunakan dalam keadaan payah, kegemukan, kesehatan terganggu dan perbedaan tinggi yang mencolok.

3. Cukup memuaskan untuk hubungan seksual pada bulan-bulan terakhir kehamilan.

Kekurangan:

1. Bagi beberapa orang tidak mudah untuk mempertahankan tekanan pada daerah vulva.

D. Posisi belakang

Dalam posisi ini hubungan seksual berlangsung dengan memasukkan penis dari arah belakang wanita. Variasinya sebagai berikut:

1. Wanita berbaring miring sambil menaikkan dan menekuk lututnya, pria menekan dari arah belakang.

2. Pria mengangkat tungkai sehingga pahanya berada di atas paha wanita dari arah belakang.

3. Wanita berada dalam posisi berlutut, lalu badan dibungkukkan dan bengan berfungsi sebagai penahan. Pria menekan dari arah belakang.

4. Wanita berbaring tertelungkup, pria berbaring tertelungkup pada punggungnya, dan menekan dari belakang.

Keuntungan:

1. Berbaring miring: wanita kurang banyak bergerak sehingga dapat digunakan pada kehamilan tua atau bila keduanya payah, usia tua, dan pada masa penyembuhan penyakit.

2. Tekanan bokong wanita terhadap tubuh sering kali menambah rangsangan seksual pria.

3. Tangan pria bebas memberikan rangsangan pada bagian tubuh wanita yang peka rangsangan seksual

4. Posisi wanita berlutut, baik untuk menghasilkan pembuahan pada keadaan posisi rahim yang terbalik.

Kekurangan:

1. Keintiman dan kemesraan kurang.

2. Klitoris tidak mengalami gesekan penis, sehingga bagi sebagian wanita kurang memberikan rangsangan seksual.

E. Posisi duduk

Dalam posisi ini, pria duduk di kursi, di tepi atau di atas tempat tidur. Wanita duduk di atasnya dengan paha menyilang pada paha pria. Keduanya dapat berhadapan atau menghadap ke satu arah.Beberapa variasinya sebagai berikut:

1. Pria duduk di atas tempat tidur dengan tungkai lurus, berhadapan dengan wanita yang duduk di atas pahanya dengan lutut ditekuk.

2. Pria dan wanita berhadapan sama-sama dalam posisi berlutut di atas tempat tidur.

3. Pria duduk di atas tempat tidur dengan tungkai lurus, berhadapan dengan wanita yang duduk di atas pahanya dengan kedua paha terbuka di antara dada pria.

4. Pria duduk di pinggir kursi, berhadapan dengan wanita yang duduk di atas pahanya.

Keuntungan:

1. Wanita bebas menggerakkan tubuhnya sehingga dapat menerima rangsangan yang efektif dan gesekan penis terhadap klitoris atau G spot.

2. Rangsangan pada bagian tubuh wanita yang peka rangsangan seksual dapat dilakukan oleh pria.

Kekurangan:

1. Penis dapat masuk terlalu dalam sehingga dapat mengganggu wanita.F. Posisi berdiriPosisi ini agak sukar dilakukan, lebih-lebih bila terdapat perbedaan tinggi yang mencolok antara pria dan wanita. Tetapi bagi sebagian pasangan posisi ini justru memberikan rangsangan yang cukup efektif. Hanya posisi ini memerlukan kondisi fisik yang lebih kuat karena bertumpu pada kedua kaki.Beberapa variasinya sebagai berikut:

1. Sama-sama berdiri pada kedua kaki, wanita membuka pahanya. Pria berdiri pada kedua kaki, wanita berada dalam posisi digendong dengan mengangkat kedua kaki.

Selain variasi posisi di atas, setiap pasangan sebenarnya dapat melakukan variasi posisi hubungan seksual yang dikehendaki bersama. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihani variasi posisi hubungan seksual ialah harus disepakati bersama untuk membina kehidupan seksual yang harmonis. Berarti kalau salah satu pihak tidak menghendaki suatu variasi karena tidak menyenangkan, seyogianya pasangannya dapat memahami dan tidak memaksakan kehendaknya.

Pemilihan posisi hubungan seksual dengan variasinya dapat dilakukan bila telah terjadi komunikasi yang baik antara kedua pihak pada pasangan itu. Sebaliknya, kalau tidak ada komunikasi yang baik maka sulit bagi pasangan itu untuk melakukan variasi posisi dalam hubungan seksual.

@@ Dr Andi Sugiarto, SpRM — konsultasi via email: dokter.andi@gmail.com

Sumber: Kompas

KB?? Gak Masyalah….!!

Pilih KB yang cocok: siapa takut?!

PIL KB KOMBINASI
* Sangat efektif bila diminum setiap hari.
* Bila berhenti minum Pil KB dapat terjadi kehamilan.
* Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Semua gejala ini tidak berbahaya.
* Aman untuk hampir semua wanita karena efek samping jarang terjadi.
* Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
* Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat besi), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lain.

SUNTIK KB
* Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB).
* Gangguan perdarahan biasa terjadi â seperti flek-flek, perdarahan ringan diantara 2 masa haid. Setelah pemakaian satu
tahun sering tidak mengalami haid. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan.
* Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
* Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.
* Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
* Membantu mencegah kanker rahim; mencegah kehamilan di luar rahim

SUSUK KB
* Tersedia 3 macam susuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6 batang.
* 1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada lengan bagian atas.
* Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1 dan 2 batang) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang).
* Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu.
* Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil.
* Perubahan pola haid masih dalam batas normal â perdarahan ringan diantara masa haid, flek-flek atau tidak haid. Juga timbul sakit kepala ringan.
* Aman digunakan pada masa menyusui, dipasang setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
* Membantu mencegah anemia dan kehamilan di luar kandungan.

PIL PROGESTIN / MINI PIL
* Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui dan ingin menggunakan pil, mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan.
* Sangat efektif selama masa menyusui.
* Jika digunakan pada masa menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama flek-flek diantara masa haid.

KONDOM
* Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/
AIDS.
* Kondom dapat digunakan untuk mencegah HIV / AIDS, sekaligus ber KB
* Dengan sedikit berlatih mudah digunakan secara benar.
* Efektif bila setiap dilakukan secara benar.
* Beberapa pria merasa bahwa kondom mengganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan.

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) / IUD
* Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh seorang bidan / dokter terlatih.
* Sangat efektif, dan bila berhenti memakai AKDR, kehamilan dapat terjadi. AKDR ini merupakan cara KB jangka panjang.
* AKDR tipe TCu-380 A misalnya, efektif paling sedikit selama 10 tahun.
* Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-bulan pertama pemakaian. Mengalami sedikit ketidak-nyamanan setelah IUD dipasang.
* Tidak ada pengaruh terhadap ASI. Seorang dokter / bidan yang telah mendapat pelatihan khusus dapat memasangnya segera setelah melahirkan.
* Infeksi panggul cenderung menyerang pemakai IUD terlebih lagi apabila si pemakai telah terjangkit penyakit menular seksual.
* IUD dapat keluar sendiri pada waktu mengedan, khususnya pada bulan-bulan pertama pemakaian, jadi sangat penting
memeriksakan talinya.
* Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita yang mengidap Penyakit Menular Seksual.

METODE SEDERHANA /VAGINAL
* Spermisid /tissu KB, diafragma dan kap, merupakan cara KB yang dapat dipakai sendiri oleh wanita.
* Harus dimasukkan ke dalam vagina (liang senggama) setiap kali sebelum berhubungan. Dilakukan sebelum
mengadakan hubungan seks.
* Efektif bila digunakan secara benar.
* Dapat membantu mencegah penyakit menular seksual.
* Menggunakan cara KB ini, cenderung untuk terkena infeksi saluran kencing.
* Tissu KB tidak mudah didapat.

METODE OPERASI WANITA (MOP) / TUBEKTOMI
* Cara KB permanent bagi wanita yang yakin tidak ingin mempunyai anak lagi pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
* Operasi yang aman dan sederhana. Hanya memerlukan bius lokal.
* Sangat efektif.
* Belum ada efek samping jangka panjang. Mengalami ketidak-nyamanan setelah operasi. Komplikasi yang serius karena operasi jarang terjadi.
* Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun perasaan seksual.

METODE OPERASI PRIA (MOP) / VASEKTOMI
* Cara KB permanent bagi pria yang sudah memutuskan tidak ingin mempunyai anak lagi. Pertimbangkan secara
matang sebelum mengambil keputusan.
* Operasi yang aman, dan mudah. Memerlukan hanya beberapa menit di klinik atau praktek dokter. Menggunakan bius lokal.
* Baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau 3 bulan pasca operasi. Sebelum itu masih harus menggunakan kondom.
* Tidak ada efek samping jangka panjang.
* Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan seksual.

SISTEM KALENDER
* Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya.
* Sistem kalender adalah: pada masa subur tidak berhubungan seks. Bila berhubungan gunakanlah kondom, tissu KB,
diafragma dan kap, atau sanggama terputus selama masa subur.
* Dapat efektif bila dilakukan dengan benar. Namun pada kenyataannya sering kurang efektif.
* Diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangannya, karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama.
* Tidak ada efek samping fisik.
* Cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah
melahirkan atau pada waktu menyusui.

METODE LAM (Lactational Amenorrhoe Methode) / PEMBERIAN ASI
* Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 4 bulan tanpa makanan tambahan).
* Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan metoda LAM, bila Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam
* Belum mendapat haid
* Bayinya belum berumur 6 bulan.
* Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak menggunakan LAM.

Kondisi Kesehatan
Metode yang tidak di anjurkan
Ø Merokok dan berumur diatas 35 tahun. Pil KB (Pil KB Kombinasi)*
Ø Diketahui mempunyai tekanan darah. Jika tekanan darahnya tinggi, Suntik KB**
Ø 6 bulan pertama menyusui. PIL KB.
6 minggu pertama menyusui. DMPA impian, Pil Progestin (POPs)
Ø Beberapa penyakit jantung, pembuluh Pil KB, Pil Progestin, suntik DMPA,
darah yang jarang terjadi, dan beberapa implant. Atau tanyakan dokter/bidan penyakit hati. anda.
Ø Sakit kepala migrant – yaitu sakit kepala Pil KB, tetapi penggunaan Pil KB yang datang berulang-ulang, sering terjadi dibatasi hanya pada 2 kondisi yaitu: disatu sisi kepala saja atau berdenyut-denyut,
1. Wanita berumur 35 tahun/lebih yang menyebabkan mual, gejala akan lebih
2. Wanita tak terbatas umur jika buruk bila terkena sinar atau mendengar mengalami gangguan penglihatan suara-suara
bising. atau sulit berbicara atau bergerak pada waktu mengalami sakit kepala tersebut.
Ø Mempunyai infeksi penyakit menular akibat AKDR/IUD. Gunakan kondom, penyakit hubungan seks atau penyakit
meskipun sudah menggunakan cara radang panggul pada saat ini atau 3 bulan KB lain (perdarahan pada vagina yang terakhir. Resiko tinggi – karena mempunyai tidak biasa, mungkin merupakan lebih dari satu pasangan baik suami atau tanda-tanda dari infeksi akibat istrinya. hubungan seksual).
Ø Kondisi-kondisi yang tidak sempurna tertentu AKDR/IUD. Tanyakan dokter/bidan dari organ tubuh wanita.
Ø Diketahui sedang hamil. AKDR/IUD. Pil KB pada 21 hari pertama setelah melahirkan.
*Juga berlaku untuk Suntikan bulanan (kombinasi).
**DMPA= suntikan DMPA (Depo-Provera) juga termasuk suntikan Norestrat


@@(Dr Andi Sugiarto) konsultasi : dokter.andi@gmail.com

Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

Disfungsi Seks pada Wanita

Seorang wanita disebut mengalami disfungsi seks jika terjadi gangguan pada salah satu fase hubungan seksual. Untuk mendapatkan hubungan seks yang berkualitas, Anda harus dapat melewati empat fase berikut ini dengan baik:
Desire, yaitu keinginan yang kuat untuk mendapatkan dan memberikan rangsangan seksual.
Arousal, yaitu respons tubuh terhadap rangsangan seksual. Pada wanita ditandai a.l. dengan vagina yang melebar dan mengeluarkan cairan serta membesarnya klitoris, putting susu mengeras
Plateau, ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, denyut jantung dan tegangan otot
Orgasme, ditandai dengan mengendurnya segala ketegangan yang terjadi pada fase plateau. Selain itu tubuh melepas hormon endorfin yang menimbulkan rasa senang dan relaks.

Jika salah satu dari empat fase ini terganggu, maka bisa menyebabkan stres dan pengaruh negatif terhadap suami dan lingkungan di sekitarnya, lebih jauh lagi bisa menyebabkan perselingkuhan.

Respons seksual merupakan interaksi dari berbagai faktor seperti fisiologi (fungsi tubuh yang normal), emosi, pengalaman, nilai-nilai sosial, gaya hidup, juga pola relasi antara suami istri itu sendiri. Contohnya bagi orang timur, tidak sopan/ tabu untuk mengungkapkan kemesraan suami istri di depan publik, misalnya berciuman bibir. (Contoh lain: malu “teriak-teriak” saat berhubungan seks, tapi bila pasangan lebih senang itu, bolehlah “mbengok-bengok”)….. hehehe..

Macam-macam disfungsi seks wanita:
Low sexual desire: wanita mengalami penurunan hasrat untuk melakukan aktivitas seksual
Sexual arousal disorder: ada keinginan untuk melakukan aktivitas seksual, tetapi dapat mempertahankan keinginan tersebut sewaktu melakukan hubungan seks.
Orgasmic disorder: meskipun mendapat cukup rangsangan, tidak dapat mencapai orgasme.
Sexual pain disorder: merasakan sakit selama melakukan aktivitas seksual. Biasa terjadi karena dispareuni (nyeri saat berhubungan seksual yang dapat disebabkan oleh infeksi, penipisan vagina karena menopause, atau faktor psikis) atau vaginismus (kaku pada 1/3 otot bagian bawah vagina sehingga menyulitkan penetrasi)

Penyebabnya bisa faktor fisik, hormonal, dan psikologis.
Faktor fisik: yang terutama adalah diabetes/ kencing manis, menyebabkan vagina kering/ kurang cairan pelumas (kayak oli aja…), radang sendi, kelelahan, pemakaian obat-obatan yang berlebihan
Faktor hormonal: turunnya kadar estrogen menyebabkan lapisan kulit organ intim menjadi lebih tipis, sehingga tidak nyaman saat berhubungan seks. Turunnya kadar testosteron akan menyebabkan turunnya gairah seks.
Faktor psikologis: rasa minder karena usia bertambah tua sehingga tubuh lebih “gembrot”, trauma akibat pengalaman seks yang tidak menyenangkan, tingginya tuntutan pekerjaan, merawat orang tua yang sakit.

Yang dapat anda lakukan:
Kenali organ intim dan bangkitkan ‘positive body image’ pada diri sendiri
Berkomunikasi dengan pasangan untk mencegah timbulnya perasaan ditolak. Komunikasi juga dapat membantu anda dan suami mengenali cara-cara lain untuk membangkitkan keintiman, misalnya mencari posisi bercinta yang nyaman untuk anda berdua.
Untuk mengurangi kekeringan pada vagina, gunakan cairan lubrikasi sesaat sebelum berhubungan seks
Membangkitkan kedekatan dengan pasangan seringkali juga dapat meningkatkan kelembaban vagina sehingga anda lebih nyaman saat melakukan hubungan intim
Hindari stres dan emosi negatif lainnya. Cobalah untuk menerima perubahan yang terjadi pada diri anda, karena tiap orang memang berubah, bukan???? (Bukan….hehehe…)

Jangan diam saja….!! Konsultasikan masalah anda ke ahli/ dokter, mungkin pemecahan masalahnya sederhana, tapi anda kurang percaya diri untuk memulainya…

@@(Dr Andi Sugiarto) konsultasi : dokter.andi@gmail.com

Hare Gene..Ejakulasi Dini???

Ejakulasi dini atau premature ejaculation (PE) adalah keluarnya sperma (ejakulasi) dalam waktu yang sangat singkat, bahkan bisa sebelum hubungan seksual berlangsung (penetrasi penis ke dalam vagina).

PE merupakan kelainan seksual pria yang paling banyak terjadi, sekitar 30-40% pria yang aktif secara seksual. PE dapat dialami oleh 75% dari pria dalam suatu saat dalam kehidupannya. PE juga tidak memandang usia, jabatan, status sosial, semua pria dapat mengalaminya.

Definisi PE menurut International Committee of the First Consultation on ED, didasarkan dari 3 kriteria esensial:
-latensi ejakulasi yang pendek: 2 menit atau kurang
-ketidak mampuan mengontrol ejakulasi
-gangguan psikologis pada pasien dan/ atau pasangannya

PE dapat berupa:
PPE (primary [life long] type)
SPE ( secondary [acquired or situational] type)

Ejakulasi dini bisa ditoleransi (masih bisa dianggap normal/ fisiologis) pada pria yang baru menikah, pada pria yang baru pernah berhubungan seksual, pada suami yang lama berpuasa seks (abstinensia), dan banyak terjadi pada hubungan di luar nikah (ekstramarital), mungkin karena merupakan pengalaman dengan orang baru.

Ejakulasi dini bisa terjadi karena faktor fisik maupun faktor psikologis. Faktor fisik contohnya akibat pembesaran kelenjar prostat, infeksi prostat, kencing manis, hipertensi yang tidak terkontrol, gejala stroke (TIA), sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis dan aterotrombosis), pada kondisi fisik/ stamina yang rendah misalnya pada lansia, orang jarang / tidak pernah olah raga, atau juga merupakan tanda awal dari disfungsi ereksi/ impotensi pada orang yang punya penyakit kencing manis, dll.

Faktor psikologis misalnya suami rendah diri dan minder (bisa akibat kekurangan secara fisik, misalnya terlalu pendek, terlalu gemuk, terlalu kurus, ada cacat fisik, juga bisa akibat faktor ekonomi, misalnya penghasilan/ kedudukan/ karier suami lebih rendah daripada istri), istri sering sakit-sakitan sehingga suami takut berlama-lama dalam hubungan seksual, istri terlalu dominan dalam rumah tangga, istri kurang bergairah/ kurang mesra/ dingin/ frigid.

Mengatasi PE perlu dukungan baik suami maupun istri, tidak bisa suami seorang diri mengatasi masalahnya. Dukungan dari istri bisa secara aktif maupun pasif. Dukungan aktif bisa berupa kata-kata yang menenangkan, memberi semangat yang positif, ikut membuat suasana rumah tangga yang harmonis dan mesra, suasana kamar tidur/ suasana ranjang yang “mengundang”, misalnya dengan menjaga kamar tidur dan ranjang tetap bersih dan wangi. Dukungan pasif bisa berupa tidak marah, tidak cemberut, tidak mengeluarkan kritikan yang melemahkan semangat, tidak menghindari hubungan yang harmonis dan mesra. Istri juga perlu memperhatikan bahasa tubuhnya agar tidak membuat suami ‘melempem’.

Cara mengatasi PE:
Psikoterapi untuk membuat rasa percaya diri
Teknik hubungan seksual yang “baik dan benar”
Mengatasi penyakit yang mendasari, misalnya DM dan hipertensi harus terkontrol
Obat-obatan: antidepresan, vasodilator

Goal/ sasaran dalam mengatasi PE: ada tahapan-tahapannya:
-Menahan ejakulasi sampai penetrasi penis
-Menahan ejakulasi sampai istri sudah ‘memanas’ (grafik kenikmatan istri sudah naik)
-Menahan ejakulasi sampai istri sudah ‘dekat puncak’
-Menahan ejakulasi sampai istri mengalami orgasme

Tujuan akhir dari penanganan PE: (Bisa salah satu)
1. suami bisa menahan ejakulasi cukup lama sehingga istri bisa mencapai orgasme pada minimal 50% dari jumlah hubungan seksual (misal, dalam 10 kali hubungan seksual, paling tidak 5 kali orgasme).
2. suami bisa menahan ejakulasi sampai batas waktu tertentu (2 menit) atau jumlah dorongan/ ‘genjotan’ tertentu (time limit atau number of thrust limit)

Dalam mengatasi PE, ada indikator/ alat ukurnya, yaitu dengan
-IELT (intravaginal ejaculatory latency time)
-Kuesioner Indeks PE (7 pertanyaan yang harus dijawab pasien)

Wang dkk dalam penelitiannya mengemukakan beberapa aspek untuk mengevaluasi PE
-IELT
-kemampuan mengontrol ejakulasi
-tingkat kepuasan seksual suami
-tingkat kepuasan seksual istri
-frekuensi orgasme dari istri
-faktor psikologis, seperti: kecemasan, depresi, intimasi dari suami istri, kepercayaan diri (self-confidence)
-faktor patologis, seperti: glans hipersensitivity, penile reflex hiperactivity, dan kadar testosteron yang rendah.

Akhir kata, PE dapat diatasi sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam hubungan suami istri.

Rehab Your Life!

Rehab Your Life!

Nunggu apa?

Rehab = upaya/ tindakan = Action

Rehab Medik adalah cabang ilmu kedokteran yang dimulai sejak Perang Dunia I. Sejarahnya, banyak tentara yang terpaksa kehilangan kaki/ tangannya, sehingga dilakukan tindakan rehabilitasi medik.

Tujuannya agar bisa jalan/ beraktivitas lagi, walaupun dengan tongkat/ kaki palsu/ tangan palsu. Sehingga tetap mandiri.

Dulu, orang yang habis operasi tidak boleh banyak gerak, harus bedrest lama, akibatnya penyembuhan menjadi lebih lama, malah sendi2nya bisa kaku dan ototnya mengecil.

Sekarang, orang yang habis dioperasi, misalnya patah tulang, tidak usah tunggu lama-lama. Dokter biasanya langsung melakukan gerakan2 tertentu yang terukur, sehingga bisa lebih cepat bisa berjalan lagi.

So, kalau orang sakit saja pun bisa diRehab, apalagi orang yang sehat! Rehab Your Life!
Jadi, esensi Rehab Medik adalah memelihara dan/ atau meningkatkan fungsi yang ada/ masih tersisa.

Tingkatkan fungsi anda: sebagai pencari nafkah, sebagai orang tua, sebagai karyawan, pengusaha, anything…

Nunggu apa??
Rehab Your Life !!



Dr Andi Sugiarto, SpRM
Semarang

081 2291 0565
dokter.andi@gmail.com


YM: andisugi