Radar Semarang, 10 Maret 2013
Tanya dr Andi:
Istri saya seringkali sulit diajak berhubungan dok, alasannya capek, tidak mood, ngantuk, pusing kepala, dan seringkali menganggap saya pikirannya hanya ‘kesitu’ saja. Padahal saya sering mengalah, biasanya 2 minggu sekali, bahkan pernah 3 minggu tidak kumpul. Saat berhubungan pun, istri inginnya dirangsang memakai tangan dulu, setelah ia klimaks baru saya melakukan, itu pun istri ingin buru-buru selesai. Alasannya sudah malam, ngantuk. Kami nikah 4 tahun. Dari pertama nikah pun, istri tidak begitu semangat dengan seks. Menurut saya ia ‘dingin’. Bagaimana meningkatkan gairahnya dok? apakah ada caranya atau apakah ada obatnya? Terimakasih dr Andi.
B di Smg.
Jawab dr Andi:
Gairah seksual wanita atau disebut libido tergantung dari beberapa hal, yaitu kesehatan fisik secara umum, kesehatan organ reproduksi, keadaan psikologis, serta pengalaman seksual sebelumnya.
Faktor psikologis
Secara umum, gairah seksual pria sangat cepat. Dimulai dengan respons seksual, munculnya hasrat, kemudian gairah dan nafsu yang diakhiri orgasme. Pada wanita, gairah itu naik perlahan-lahan dan sangat berhubungan dengan ikatan emosional, perasaan disayang, barulah kemudian muncul gairah dan ketertarikan pada seks.
Faktor usia
Pada usia muda, dan biasanya pada periode sebelum pernikahan, wanita bisa memiliki gairah cukup tinggi. Tapi setelah periode emas itu terlewati, misalnya setelah memiliki anak, kebanyakan seks menjadi prioritas yang kesekian. Pada usia 35 tahun, ketika anak sudah sekolah, ditunjang kondisi ekonomi yang stabil dan rasa aman karena telah menggunakan kontrasepsi, sebagian wanita menjadi kembali bergairah.
Faktor suasana
Sebagian besar wanita memiliki tantangan tentang suasana saat ingin bermesraan. Kalau banyak gangguan, misalnya dering ponsel atau rengekan si kecil dari kamar sebelah, gairah bisa turun tajam. Tapi, itu bukan harga mati. Jika pasangannya tahu persis bagaimana membuatnya on fire, wanita bisa tak peduli semua gangguan itu untuk sementara.
Faktor fisik
Wanita yang rajin berolahraga, menjaga makanan, serta memiliki gaya hidup sehat, akan lebih mudah bergairah dibanding wanita yang gaya hidupnya berantakan.
Faktor hormon
Status hormon dalam kondisi normal akan membuat wanita lebih mudah bergairah. Jika ada beberapa hormon yang tidak pada kadar normal, maka wanita jadi malas berhubungan seks. Misalnya, ketika wanita kekurangan hormon testosteron, libidonya jadi berkurang.
Kekurangan hormon tiroid juga membuat wanita malas berhubungan seks. Sementara, kekurangan hormon progesteron akan menyebabkan wanita mengalami masalah psikologis secara umum.
Semua hal di atas perlu diperiksa selama konsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa keadaan fisik, psikologis, serta kemampuan suami dalam ereksi serta mengontrol ejakulasi, karena bila suami tidak dapat memuaskan istri, akan menurunkan antusiasme dan gairah istri selanjutnya.
Untuk mengatasinya, dokter bisa memberikan sex therapy, tips dan advis untuk seks yang romantis, cara berkomunikasi pasutri yang positif, serta obat-obatan yang diperlukan.
Dr. Andi Sugiarto, SPRM Seksologi Semarang
www.drandi.com
klik http://www.dokterandi.com/2015/05/13/istri-drseks-dokter-andi-sugiarto-semarang-sulit-diajak-cinderung-dingin/