Rehabilitasi Seksual untuk Ejakulasi Dini

Jawa Pos Radar Semarang, Minggu, 10 April 2011

Tanya:
dr Andi,
saya pria berusia 38 tahun, sudah menikah 12 tahun.  Selama tahun2 awal nikah, tidak ada masalah apa2, kami puas dengan hubungan suami istri kami. Tapi dalam setahun terakhir, saya sulit memuaskan istri, karena seringkali saya sudah loyo sebelum permainan selesai. Seringkali Mr P sudah mencapai klimaks sebelum istri puas. Saya jadi kurang pede dan seringkali cemas bila akan memulai hubungan suami istri. Bagaimana mengatasi masalah ini dr Andi. Terimakasih.

M di Sm.

Jawaban dr Andi:

Ini masalah ejakulasi dini, artinya cepat lambat keluarnya sperma tidak dapat dikontrol sama sekali, sehingga ejakulasi terjadi sebelum istri mengalami orgasme atau kepuasan.

Hal ini sangat sering terjadi pada pria di segala golongan umur, baik tua muda, baik baru nikah maupun sudah lama menikah, dan segala tingkat sosial  ekonomi dan tingkat pendidikan. Jadi pak M tidak usah terlalu berkecil hati, cuma memang hal ini membuat malu di depan istri, dan juga menghilangkan rasa percaya diri.

Seringkali istri juga berdiam diri saja karena kesal. Hal ini ditanggapi oleh suami dengan rasa bersalah. Bila keduanya jarang berkomunikasi dan membahas masalah ini, maka problem ini akan semakin meruncing dan menimbulkan masalah rumah tangga.

Bila suami mau membicarakan hal ini dengan istri, berusaha mencari pengobatan bersama, maka masalah ejakulasi dini ini bisa diatasi.

Dulu dianggap penyebab ejakulasi dini ini adalah semata2 psikis semata, tetapi saat ini ditemukan bahwa sebagian besar ejakulasi dini disebabkan oleh faktor kekurangan hormon serotonin, atau juga karena reseptor serotonin tidak berfungsi dengan baik. Untuk ini perlu dicari penyebabnya lagi mengapa bisa terjadi faktor tersebut.

Bila ada penurunan kualitas ereksi, maka perlu diperiksa faktor penyebab yang lain, misalnya kadar gula darah, tekanan darah, penyakit jantung koroner, tingginya kolesterol, kegemukan, kurangnya kadar hormon testosteron, kurang olahraga dan aktivitas fisik. Faktor depresi dan tidak dapat mengelola stres dengan baik juga perlu dicari.

Penanganan
Ejakulasi dini dapat diatasi dengan sex therapy, yaitu terapi berpasangan suami dan istri, pada prinsipnya adalah melatih membiasakan diri dengan sentuhan dan rangsangan, agar gejolak gairah tidak terlalu meletup2 dan terlalu cepat ejakulasi.

Bila ada rasa cemas yang berlebihan, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi kecemasan. Bila ada gejala disfungsi ereksi, maka juga diberikan obat untuk menimbulkan ereksi. Hormon testosteron juga bisa diberikan bila tidak ada kontra indikasi.

Istri diberikan pengarahan untuk bisa mendukung suami agar tidak luntur rasa percaya dirinya. Biarkan suami merasa rileks, nyaman, dan tidak terburu-buru.

Cobalah berkonsultasi ke dokter untuk penanganan yang lebih efektif.