Tahapan Sensasi Saat Bercinta

tahap1

Tahapan Sensasi Saat Bercinta

Kebanyakan orang mungkin hanya tahu seks sekadar memasukkan penis ke vagina sebelum akhirnya orgasme, yang mungkin diakhiri dengan tidur. Namun sebelum mencapai orgasme, tubuh akan lebih dulu melewati empat tahapan berikut yang disebut dengan siklus respons seksual. Berikut tahapan sensasi bercinta:

Fase Pertama: rangsangan

Foreplay biasanya dimulai di fase pertama ini. Fase pertama bisa memakan waktu 10 – 30 detik setelah rangsangan seksual yang pertama, dan dapat berlangsung hingga beberapa menit sampai beberapa jam. Biasanya pada saat ini detak jantung jadi lebih cepat dan muncullah keinginan yang sangat besar untuk berhubungan seks.

 

Fase Kedua: plateau (masa stabil)

Jika rangsangan masih terus berlanjut tanpa ada gangguan, Anda akan memasuki fase plateau. Di fase plateau, gairah yang Anda rasakan akan semakin memuncak dan terasa paling kuat. Biasanya pada fase ini Anda melakukan penetrasi, seks oral, atau aktivitas seksual lainnya yang cukup intens.

Jika pada tahap ini Anda merasa seks tidak enak atau bahkan menyakitkan, sebaiknya ambil jeda dulu dan bicarakan pada pasangan. Ingat, seharusnya seks terasa enak. Kalau Anda tidak merasakannya, mungkin Anda berdua belum siap secara psikologis atau ada kondisi kesehatan tertentu yang memengaruhi performa seks.

Fase Ketiga: orgasme

Orgasme adalah tahapan puncak dari keempat rangkaian respon siklus seksual. Tahapan ini juga merupakan fase tersingkat, karena biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik saja (tidak lebih dari satu menit). Namun, sensasi kenikmatannya bisa bertahan selama beberapa menit setelah Anda turun dari klimaks.

Ketika mencapai klimaks dengan orgasme, aktivitas otak justru menurun. Tubuh Anda akan fokus pada area intim, yaitu penis dan vagina. Hormon yang diproduksi saat orgasme adalah endorfin, prolaktin, dan oksitosin. Hormon-hormon tersebut berfungsi untuk mengusir rasa sakit serta memberikan sensasi kenikmatan dan kepuasan seksual. Inilah yang membuat seks terasa enak dan berbeda dari kenikmatan lainnya.

Fase 4: pemulihan

Setelah melewati fase orgasme, Anda akan kembali ke kondisi semula. Fase ini biasanya berlangsung beberapa menit hingga setengah jam, atau bahkan lebih lama dari itu.

Yang terjadi pada tubuh pria di fase ini adalah Otot-otot tubuh akan mulai kembali rileks. Bagian-bagian tubuh yang membengkak dan berubah warna juga perlahan kembali ke ukuran dan warna normalnya.

Penis akan kembali lembek seperti semula karena sudah tidak lagi menerima rangsangan, darah yang terjebak di penis untuk membuatnya ereksi akan kembali lagi ke jantung. Pria butuh waktu lebih lama untuk bisa kembali 

Otot-otot tubuh akan mulai kembali rileks. Bagian-bagian tubuh yang membengkak dan berubah warna juga perlahan kembali ke ukuran dan warna normalnya.

Bagi para pencinta, tahapan sensasi bercinta diatas secara tidak disadari pasti akan muncul pada sebagian besar orang. Meskipun sensasi bercinta setiap orang akan berbeda-beda. Tidak harus semuanya sama.

 

www.dokterandi.com

Klik: http://www.dokterandi.com/2018/07/26/tahapan-sensasi-saat-bercinta/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Twitter: @andisugi

Ig: dokter_andi

 

 

 

 

KAMU EREKSI, TAPI NYERI??

priapismus1

priapismus2

Pada bagian ini akan terdengar sedikit aneh, seorang laki-laki ereksi dan merasakan nyeri, bukan karena rangsangan. Hal ini pun tidak terjadi pada laki-laki dewasa saja tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Hal tersebut bisa disebut sebagai Priapism (Ereksi Nyeri dan Menetap). Priapism Adalah ereksi yang sulit berhenti, dapat terjadi selama empat jam, dalam beberapa hari, disertai nyeri dan tanpa dilakukan stimulasi seksual.

Priapism pada anak-anak biasanya ditemukan pada penderita leukemia. Sel darah putih menyumbat atau menghalangi aliran darah dari penis sehingga terjadi priapisme.
Anak-anak yang menderita penyakit sel sabit juga bisa mengalami priapisme.
Penyebab priapisme lainnya pada anak-anak adalah trauma, baik pada penisnya sendiri maupun pada daerah di bawah penis (perineum) dan cedera korda spinalis.

Pada dewasa, penyebab priapisme bisa diketahui bisa juga tidak.
Salah satu penyebabnya adalah penyakit sel sabit (sebanyak 30% kasus). Dilaporkan bahwa 42% dewasa yang menderita penyakit sel sabit dan 64% anak-anak yang menderita penyakit sel sabit, pada akhirnya akan mengalami priapisme.
Bekuan darah juga bisa menyebabkan terjadinya priapisme.

Penyebab yang paling sering dari priapisme pada dewasa adalah obat-obat yang disuntikkan:
– Obat psikosa (torazin, klorpromazin)
– Obat anti hipertensi (prazosin)
– Marijuana
– Obat yang digunakan untuk mengobati impotensi
– Antikoagulan
– Kokain
– Kortikosteroid
– Tolbutamid
– Trazodon

Penyebab lainnya adalah:
– Kanker yang telah menyusup ke dalam penis dan menghalangi aliran darah dari penis
– Infeksi alat kelamin
-Kelainan pada pembuluh darah atau saraf di dalam jaringan erektil.

Gejala yang ditunjukkan berupa ereksi yang nyeri yang tidak disebabkan adanya rangsangan seksual dan terjadi selama 4 jam tau lebih.

  • Low-flow priapism merupakan kondisi darah tidak dapat keluar dari penis.

Penis menjadi keras dan bagian ujungnya lembut

Disertai nyeri

  • High-flow priapism merupakan darah terlalu banyak mengalir ke penis.

Penis tegak tapi tidak mengeras

Biasanya tidak disertai nyeri.

Bila anda merasakan hal seperti diatas, maka ada baiknya segerak diperiksakan pada layanan kesehatan.

www.dokterandi.com

Klik: http://www.dokterandi.com/2018/07/20/3897/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Twitter: @andisugi

Ig: dokter_Andi

Hubungan Seks Pereda Stres

stres1

Butuh sesuatu untuk menenangkan pikiran? Berhubungan seks mungkin bisa menjadi salah satu solusinya. Seks bisa membuat perasaan menjadi damai dan tenang secara instan dan menghilangkan tekanan hidup harian Anda. Seks bisa membuat tubuh, jiwa, dan pikiran menjadi santai.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang yang tidak melakukan hubungan seksual paling berisiko mengalami stres dibandingkan kelompok yang melakukan aktivitas seksual dengan atau tanpa penetrasi. Intimasi atau orgasme yang didapat tanpa melibatkan penetrasi sekalipun dapat membantu orang untuk merasa rileks, serupa dengan meditasi. Rangsangan seksual melepaskan zat kimia pada otak dan hormon yang membuat Anda merasa lebih nyaman. Selain itu, intimasi dapat meningkatkan rasa percaya diri yang membentuk hidup lebih sehat dan bahagia.

www.dokterandi.com

Klik: http://www.dokterandi.com/2018/07/10/3893/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Twitter: @andisugi

ig: dokter_andi