Artikel ini ditulis menjelang peringatan Hari Kartini, di mana emansipasi wanita didengungkan.
Jeng, Kopi opo Jahe?
Mas, teh wae…….
Jeng, Pipi opo Lambe?
Mas, kabeh wae……
Pantun di atas menyiratkan bahwa wanita pun mulai berani menyuarakan apa mau mereka. Emansipasi wanita bukan melulu berarti wanita berteriak-teriak minta disamakan dengan pria. Emansipasi wanita lebih berarti wanita bisa menempatkan diri pada posisi yang sejajar dengan pria, dan sesuai dengan fungsi, kemampuan dan kodratnya.
Sebetulnya bidang seksologi pun sudah memfasilitasi emansipasi ini dalam bentuk yang paling dalam, paling pribadi. Sepasang pria dan wanita dapat mencurahkan segala ekspresi kasih sayang mereka bila saling menghargai dan saling ‘mempersilahkan’ satu sama lain.
Continue reading “Kopi opo Jahe? Kaum wanita: suarakan maumu!”