Vasektomi adalah kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya. Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa (vas deferens) yang membawa sperma keluar. Namun karena operasi kontrasepsi ini bersifat permanen, maka pria yang ingin melakukannya harus sudah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi dan tidak akan berubah pikiran. Perlu diingat, vasektomi ini tidak mempengaruhi hormon pria. Tidak berpengaruh juga terhadap gairah dan kemampuan seksual. Ketika seorang pria ejakulasi, maka yang keluar dari penisnya adalah semen (air mani) yang merupakan percampuran antara sperma dan cairan seminal yang dihasilkan oleh prostat, dalam bentuk agak kental dan berwarna. Percampuran semen ini berisikan 1% sperma, dan 99% cairan seminal. Proses vasektomi ini menghalangi datangnya sperma ke dalam cairan semen. Jadi setelah proses vasektomi, kemampuan ejakulasi tidak berpengaruh samasekali, karena hanya jumlah 1 persen spermanya yang berubah, dan ini hanya bisa dianalisa di bawah mikroskop. Sperma yang memiliki kadar protein ini, yang tidak dikeluarkan tersebut kemudian secara otomatis diolah sendiri dalam tubuhnya.
klik http://www.dokterandi.com/2015/09/16/vasektomi-tidak-akan-mengurang-kejantanan/