Saat Berhubungan Intim Wanita Sulit Lubrikasi??

lubrikasi 1

lubrikasi2

Saat Berhubungan Intim Wanita Sulit Lubrikasi??
Pasangan suami istri sudah pasti akan sering untuk melakukan hubungan hubungan intim ya… dalam berhubungan intim pastinya kenikmatan dan kepuasan yang akan dirasakan. Kali ini ada salah satu masalah yang akan membuat tidak nyaman dalam berhubungan intim yaitu… kurangnya Lubrikasi(cairan seperti keputihan/pelumas).
Cairan tersebut akan keluar secara alami, setelah merasakan kenikmatan saat bercinta. Agar cairan tersebut dapat keluarpun dapat dilakukan pemasan terlebih dahulu.. atau melakukan sentuhan-setuhan…
Berikut kenapa Lubrikasi sulit keluar:
1. Estrogen rendah. Tanda dan gejala kekurangan hormon estrogen dapat bervariasi dan mungkin tergantung pada seberapa berat rendahnya kadar estrogen pada seorang wanita. Salah satunya adalah vagina kering. Tubuh mengalami penurunan kadar estrogen saat hamil dan menopause. Secara umum, beberapa bulan pasca melahirkan dan siklus menstruasi kembali teratur, lubrikasi vagina akan kembali normal. Lain halnya ketika memasuki masa menopause, produksi hormon estrogen mulai berkurang dan berhenti secara bertahap. Penurunan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan atrofi vagina, di mana vagina menjadi lebih tipis dan kurang elastis serta produksi pelumas alami juga menurun. Kurangnya lubrikasi bagi wanita yang usianya melampaui usia subur dapat mengindikasikan bahwa seorang wanita telah dekat dengan menopause.
2. Kurang foreplay. Pada wanita yang belum menopause, salah satu penyebab utama nyeri saat bercinta adalah karena kurang bergairah. Ini seringkali dikarenakan hubungan seks yang terburu-buru dari satu pihak sehingga pihak wanita tidak mendapat foreplay yang memadai. Para pakar seks menyarankan agar setiap pasangan melakukan foreplay yang cukup agar menghasilkan lubrikasi yang memadai sehingga aktivitas seksual yang dilakukan dapat sama-sama memberi kepuasan untuk kedua belah pihak. Terlebih lagi, foreplay dan lubrikasi yang memadai adalah kunci wanita bisa menikmati seks dan meraih orgasme.
3. Stres. Stres yang tidak terkendali dapat mengacaukan sistem tubuh. Saat berhubungan intim, pelumasan vagina bisa menjadi tidak optimal. Ketika dirundung stres dan kecemasan, gairah seks cenderung turun. Ini dikarenakan stres dapat mengganggu keseimbangan hormon, termasuk hormon seks. Selain itu, hormon yang berkaitan dengan kerja otak juga berpengaruh pada sistem kerja hormon estrogen.
4. Kebiasaan merokok. Merokok tidak hanya berbahaya bagi jantung atau paru-paru, tapi juga merugikan organ reproduksi. Merokok mengurangi sekresi estrogen. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, rendahnya kadar estrogen merupakan faktor krusial penyebab sedikitnya cairan pelumas saat akan berhubungan intim. Dalam berbagai penelitian, dikatakan bahwa wanita perokok memiliki risiko menopause dini beberapa kali lipat lebih tinggi ketimbang wanita yang bukan perokok. Risiko tersebut semakin meningkat bila kebiasaan merokok dimulai sejak usia remaja.
5. Penggunaan produk pembersih kewanitaan. Sabun pembersih kewanitaan dengan wewangian dan berbasis bahan kimia keras dapat mengurangi keseimbangan pH vagina. Selain itu, douching (pembersihan vagina dengan cara menyemprotkan air atau cairan lainnya) juga sebaiknya dihindari karena dapat membuat vagina cenderung kering.
6. Efek samping obat. Obat-obatan tertentu atau penggunaan pembersih kewanitaan yang digunakan terlalu sering juga dapat membuat vagina cenderung kering. Obat alergi dan flu yang mengandung decongestan dapat menurunkan kelembaban di berbagai bagian tubuh, termasuk pula vagina. Obat-obatan yang digunakan untuk kanker payudara yang sifatnya anti-estrogen juga menimbulkan efek samping vagina kering. Selain itu, penggunaan pil KB dapat membuat gairah seks menurun pada beberapa wanita. Hal ini ditandai dengan jarang memikirkan seks, lubrikasi vagina yang lebih sedikit, dan kurang memperoleh kepuasan seksual.

Untuk mengatasi hal ini, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membuat istri menghasilkan cairan pelumas yang cukup saat akan bercinta :
a. Menciptakan Suasana Romantis
Untuk bisa bergairah, wanita tidak hanya membutuhkan stimulasi yang tepat tapi juga mood yang baik. Salah satu cara membuat istri mendapatkan mood yang baik saat akan bercinta adalah memberikannya suasana yang romantis. Ketika istri sudah menikmati saat seperti ini, dia akan terangsang, sehingga vaginanya akan mengeluarkan cairan pelumas.
b. Menyentuh Titik yang Tepat
Sebenarnya, tidak terlalu sulit untuk memberikan stimulasi yang tepat bagi istri. Anda hanya perlu mengetahui titik-titik yang membuatnya bergairah. Biasanya wanita akan sangat bergairah jika Anda memberikan stimulasi pada leher, belakang telinga, payudara dan juga vaginanya, terutama klitorisnya. Berikan stimulasi yang lembut dan penuh dengan kasih sayang.
c. Menggunakan Baby Oil
Setelah Anda memberikan stimulasi pada istri Anda namun ternyata dia belum juga mendapatkan orgasme, mungkin Anda bisa mencoba untuk menggunakan baby oil. Oleskan baby oil dengan lembut pada beberapa titik rangsangan istri. Hal ini pasti bisa membuat istri terangsang sehingga membuatnya menghasilkan cairan pelumas yang cukup.
Catatan:
Satu hal yang perlu Anda ingat adalah jangan percaya pada mitos yang mengatakan bahwa baby oil akan membuat Anda sulit untuk hamil. Ada yang mengatakan bahwa mitos akan membuat vagina terinfeksi dan mematikan sperma. Tapi sebenarnya baby oil tidak memberikan pengaruh apapun. Namun, satu hal yang perlu Anda ingat adalah Anda hanya boleh mengoleskan baby oil di luar vagina dan tidak memasukkannya ke bagian dalam.
Bila anda mengalami hal seperti penjelasan di atas, ada baiknya langgsung saja berkonsultasi atau diperiksakan kepada dokter. Agar mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat.

www.dokterandi.com

Klik: http://www.dokterandi.com/2017/03/31/3209/

facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

twitter: @andisugi

ig: dokter_andi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *