Saat suami mengalami lemah dalam ereksi dan hubungan suami istri terkadang istri berprasangka buruk pada suami dan menuduh suami ada main di luar. Disangkanya ’sudah dihabiskan di luar’, sehingga dirumah ‘tinggal sisanya’, hal ini dapat membuat suami menjadi tertekan dan bahkan bisa saja rumah tangga menjadi hancur. Kejadian seperti ini kadang terjadi, akibat problem yang terjadi tidak dibicarakan dengan terbuka dan dengan kepala dingin serta rasional. Juga masih ada anggapan dan mitos seksual serta asumsi yang keliru.Ereksi yang baik bisa tercapai dengan beberapa syarat:
1. Pembuluh darah di penis baik, tidak ada kebocoran dan/ atau sumbatan. Hal ini bisa tercapai bila kita menghindari faktor risiko pengerasan dinding pembuluh darah, misalnya menjaga kadar kolesterol tetap normal, gula darah, kadar asam urat semuanya normal. Perlu menghindari makanan yang terlalu berlemak. Diusahakan olahraga rutin misalnya jalan cepat, jogging 3-5 kali seminggu selama 1/2 jam.
2. Kadar hormon testosteron yang normal. Bila kurang, gairah seksual akan berkurang, ereksi juga berkurang ketegangannya. Untuk menjaga agar tetap normal, perlu olahraga dan juga menjaga agar stress pikiran tidak mengganggu. Perlu mengelola stress dalam pekerjaan, dan rumah tangga. Juga perlu melakukan hubungan intim yang rutin dengan pasangan, ini juga menjaga kadar hormon testosteron tetap tinggi.
3. Saraf tepi yang menuju ke penis harus dijaga agar tetap baik. Caranya dengan menghindari agar gula darah tetap normal. Diabetes melitus menyebabkan gangguan pada saraf tepi(neuropati perifer). Saraf adalah ibarat kabel yang menghantarkan impuls/ rangsang. Bila saraf terganggu, proses ereksi juga terganggu dan ereksi menjadi lemah.
4. Otot dasar panggul perlu dijaga kekuatannya dengan berlatih latihan Kegel. Caranya yaitu dengan seolah-olah menahan buang air kecil selama 20 detik. Lalu lepaskan/ rilekskan kembali. Begitu diulang sampai 30-50 kali sehari. Bahkan boleh lebih.
Disfungsi ereksi yang suami alami, bukan karena sering ‘main di luar’, tapi lebih karena gangguan penyakit secara fisik, serta karena meningkatnya usia. Hal ini bisa diatasi. Segeralah berkonsultasi ke dokter.
When the husband experienced weak erection and sexual intercourse wife sometimes suspicious of her husband and the husband accused of having an affair outside. Thought was ‘already spent outside’, so at home ‘live the rest’, it can make the husband became depressed and could even be destroyed household. Incidents like this sometimes happens, as a result of the problems that occur are not discussed openly and with a head cold and rational. Also there is suspicion and sexual myths and assumptions keliru.Ereksi good can be achieved with a few conditions:
1. The blood vessels in the penis well, no leaks and / or blockages. This can be achieved if we are to avoid the risk factors hardening of the blood vessels, for example, maintaining cholesterol levels remained normal, blood sugar, uric acid levels are all normal. Need to avoid foods that are too fatty. Arranged regular exercise such as brisk walking, jogging 3-5 times a week for half an hour.
2. The normal testosterone levels. If less, reduced sexual desire, erection too taut. In order to maintain a normal, need to exercise and also keep the mind stress does not interfere. Need to manage stress at work, and household. Also keep in regular intercourse with a partner, is also keeping testosterone levels remain high.
3. Nerves edge leading into the penis should be kept well. How to avoid blood sugar remained normal. Diabetes mellitus causes disturbances in peripheral nerves (peripheral neuropathy). Nerves are like wires that conduct impulses / stimuli. When the nerve is interrupted, the erection process is also disturbed and become weak erection.
4. pelvic floor muscle strength needs to be maintained by practicing Kegel exercises. The trick is to hold back as if to urinate for 20 seconds. Then disconnect / relax back. So repeated up to 30-50 times a day. Be even more.
Husband erectile dysfunction naturally, not because often ‘play out’, but more because of physical diseases, as well as increasing age. This can be overcome. Consult your doctor immediately.
Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang