Tua Tapi Perkasa

 birahi, cakra tv, desire, disfungsi ereksi, doctor love, dokter cinta, dokter rehab medik, dokter rehabilitasi medik, dokter seks, dokter seksologi, dokter seksual, dokter seksualitas, dokter sex, dr andi, dr andi semarang, dr Andi Sugiarto, dr cinta, dr enjoy, dr love, dr rehabilitasi medik, dr seks, dr seks semarang, ejakulasi dini, erectile dysfunction, erection, ereksi, famous sex doctor, fertilitas, fertility, fluor albus, gairah, genital, hubungan intim, hubungan suami istri, impotensi, indonesian sex doctor, indonesian sexologist, intercourse, kedokteran fisik dan rehabilitasi, kelamin, kepuasan seksual, keputihan, last longer, love, mani, marriage, medical blogger, nafsu, orgasm, orgasme, passion, pasutri, penis, physical medicine, pm&r, rehab, rehab medik indonesia, rehab medik semarang, rehab seks, rehab seksual, rehab sex, rehab your sex life, rehabilitasi, rehabilitasi medik, rehabilitasi seksual, rehabilitation, seks, seksolog indonesia, seksolog semarang, seksologi, seksologi indonesia, seksual, semarang, semarang sex doctor, sex, sex doctor, sex iq, sex rehab, sexual intercourse, sexual rehab, sexual rehabilitation, sexual satisfaction, sperm, sperm sperma, sperma, spkfr, sprm, subur, sugiarto, Tagged andi, tahan lama, vagina

Jawa Pos Rabu, 14 Oct 2009

Tua tapi Perkasa

Dr Andi,
saya seorang pria usia 53 tahun, dalam 4 bulan terakhir ini saya merasa kurang bergairah dan kurang dapat memuaskan istri, dalam arti kurang keras dan tidak bisa bertahan lama. Untuk bisa ereksi, perlu waktu lama, kira-kira setengah jam baru bisa. Setelah itu pun sering kali sudah ‘tertidur’ lagi sebelum menunaikan tugas sebagai suami. Padahal saya sering olah raga lari pagi, tennis dan renang secara rutin. memang saya punya penyakit darah tinggi, dan rutin minum obat captopril 25 mg 3×1. Saya ingin coba minum jamu dan obat kuat tapi tidak berani karena takut efek sampingnya. Apa saya bisa disembuhkan dok, bagaimana caranya. Terimakasih.

(Stm di K)

Jawaban dr Andi Sugiarto:
Memang ini problem yang akhir-akhir ini banyak diderita oleh pria usia 40-50 tahun. Disfungsi ereksi ialah ketidak mampuan seorang pria untuk mencapai ereksi dan/atau mempertahankan ereksi itu sampai tercapai hubungan seksual yang memuaskan kedua pihak. Jadi ini berarti bahwa bisa saja seorang pria tidak bisa ereksi sama sekali, ataupun bisa ereksi pada awalnya, tapi sebelum hubungan seksual itu selesai, ereksinya sudah layu atau turun. Atau bisa juga bisa ereksi tapi kurang keras. kalau sudah begini, biasanya ejakulasi pun menjadi cepat dan kurang terkontrol, sehingga sang istri belum mencapai klimaks yang diinginkan tapi suami sudah ejakulasi.

Disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh penyakit yang mendasari dan juga ditunjang oleh gaya hidup yang kurang aktif, serta tekanan psikologis yang timbul dalam pekerjaan, kehidupan suami istri, atau di lingkungan sosial.

Penyakit darah tinggi atau hipertensi ditandai dengan tensi 140/90 atau lebih. Ini akan menyebabkan pembuluh darah di penis yang menyerupai anyaman halus akan mengalami tekanan yang tinggi, sehingga akibatnya katup-katup di pembuluh vena akan mudah mengalami kebocoran (venous leakage). Juga pembuluh darah lebih mudah mengalami pengerasan pada dindingnya (aterosklerosis). Ini mengakibatkan penis tidak bisa membesar secara maksimal dan tidak bisa keras.

Penyakit kencing manis atau diabetes melitus ditandai dengan sering kencing, dan mudah lapar dan haus. Ini diakibatkan karena zat gula/ glukosa di dalam darah tidak bisa dimanfaatkan atau tidak bisa masuk kedalam sel. Padahal sel tubuh membutuhkan glukosa untuk energinya. Jadi kadar gula dalam pembuluh darah meninggi, tapi sel tubuh kita mengalami kelaparan. Ini membuat banyak gangguan. Bila terjadi dalam sel saraf, akan terjadi neuropati diabetik yang artinya saraf dalam tubuh tidak menghantarkan impuls atau sinyal secara baik. Sering terjadi saraf tepi pada tungkai mengalami gangguan, sehingga kaki terasa tebal, gringgingen/ kesemutan, sampai tidak terasa sama sekali/ baal. Pada saraf tepi yang mempersarafi daerah kelamin, hantaran impuls juga akan menurun sehingga ereksi juga akan sulit terjadi.

Penyakit yang lain adalah tingginya kadar kolesterol dan trigliserid. Ini akan mengakibatkan pembuluh darah mudah tersumbat oleh timbunan lemak. LDL kolesterol merupakan lemak yang ‘jahat’, harus dilawan dengan tingginya kadar HDL kolesterol yang merupakan lemak yang ‘baik’. HDL bisa dinaikkan bila kita banyak makan ikan laut, dan omega 3, 6 dan 9.

Tekanan psikologis juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi yang tergantung keadaan dan siapa yang dihadapi. Maksudnya, bisa saja menghadapi istrinya yang galak, sang suami mengalami disfungsi ereksi, tapi bila menghadapi pacar gelapnya, sang suami sangat perkasa. Ini hanya sebagai ilustrasi yang ekstrem. dulu dianggap semua disfungsi ereksi disebabkan gangguan psikologis, tapi sekarang ternyata diketahui bahwa penyebab dari faktor psikologis hanyalah sekitar 20-25% saja.

Kadar hormon testosteron yang menurun juga bisa mengakibatkan disfungsi ereksi. Hormon testosteron berfungsi menjaga kinerja fungsi seksual dengan memperbaiki kerusakan pada daerah genital. Selain itu juga dapat memperbaiki peredaran darah di daerah organ vital.

Bila mengalami disfungsi ereksi, bapak perlu berkonsultasi dengan dokter. dokter mungkin menyarankan untuk memeriksakan darah ke laboratorium seperti: kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan, profil lipid darah, kadar hormon testosteron, growth hormon.

Setelah diperiksa dan diketahui penyebab disfungsi ereksinya, maka dokter bisa jadi akan memberikan obat erektogenik dan juga obat bagi penyakit penyebabnya. obat erektogenik misalnya obat golongan sildenafil, vardenafil, dan tadalafil yang diminum secara oral. Ketiga obat ini sebetulnya aman, hanya perlu diketahui tidak boleh ada interaksi dengan obat nitrat yang berfungsi utk mengobati penyakit jantung koroner. Jadi pasien penyakit jantung yang minum obat golongan nitrat dilarang minum obat ini bersamaan dengan ketiga obat tersebut.

Obat utama untuk penyakit kencing manis, hipertensi dan lain2 tentunya harus diminum rutin dan jangka panjang.

dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang

www.drandi.com

klik http://www.dokterandi.com/2015/05/08/drseks-dokter-andi-sugiarto-semarang-tua-tapi-perkasa/