Gairah Menurun Pasca Melahirkan

turun1

turun2

Sejumlah wanita mengalami penurunan gairah seksual setelah melahirkan, khususnya bagi ibu baru. Kehidupan setelah melahirkan dengan kehadiran bayi mungil memang akan mengalami perubahan, tak seperti kebiasaan sebelumnya. Mulai dari menyusui, mengganti popok, hingga menenangkan anak yang menangis.

Setelah melahirkan, banyak perubahan yang terjadi pada kehidupan Anda, termasuk pada kehidupan seksual Anda dan pasangan. Ini merupakan hal yang normal terjadi pada semua ibu yang baru saja melahirkan, terlebih lagi jika baru melahirkan anak pertama. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya gairah seksual ini.

  1. Ibu kelelahan

Gairah seksual ibu tertutupi oleh kelelahan yang ibu rasakan saat merawat bayi baru lahir. Bayi baru lahir membutuhkan banyak perhatian, hal ini dapat menguras fisik dan juga emosi ibu. Kalaupun ibu sedang memiliki waktu istirahat, kebanyakan ibu lebih memilih untuk tidur daripada melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Sepertinya, seks berada di prioritas yang paling bawah pada saat ini. Namun, setelah Anda melakukan hubungan seksual, biasanya Anda akan benar-benar merasa segar dan mungkin Anda ingin merasakannya lebih sering.

  1. Depresi Pasca Melahirkan

Kondisi ini mempengaruhi 1 dari 10 perempuan. Dan penelitian telah menemukan 1 dari 25 ayah baru, mengalami depresi setelah istri melahirkan .

Gejalanya termasuk perasaan bersalah, putus asa, menyalahkan diri sendiri, apatis dan kehilangan nafsu makan. Hal ini juga dapat berdampak pada libido istri.

  1. Tubuh ibu memerlukan waktu untuk melakukan pemulihan

Tubuh ibu masih membutuhkan waktu untuk melakukan pemulihan setelah melahirkan. Tubuh ibu masih melakukan berbagai perubahan, termasuk perubahan hormon. Perubahan pada tubuh ini mungkin juga mempengaruhi gairah seks ibu setelah melahirkan. Ibu juga perlu menyesuaikan diri kembali terhadap bentuk tubuh barunya. Sebagian ibu merasa perlu membangun kembali citra tubuhnya. Pada sebagian wanita, hubungan seksual untuk pertama kalinya setelah melahirkan mungkin membuatnya tidak nyaman. Perasaan ini biasanya membuat Anda merasa kurang seksi.

  1. Menyusui mempengaruhi produksi hormon yang berkaitan dengan gairah seksual

Menyusui setelah melahirkan juga mempengaruhi penurunan gairah seks ibu. Pada saat menyusui, produksi hormon prolaktin ibu meningkat sehingga tubuh ibu dipusatkan untuk lebih banyak memproduksi ASI dibandingkan untuk melepaskan sel telur. Sehingga menyusui merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan terlalu cepat. Pada saat menyusui juga, hormon estrogen ibu menurun sehingga mempengaruhi produksi lendir pada vagina ibu. Sehingga, bila ibu melakukan hubungan seksual pada saat ini, ibu mungkin akan merasa tidak nyaman karena vagina terasa kering. Mungkin pelumas diperlukan saat melakukan hubungan seksual pada waktu ini.

  1. Ibu takut bila hamil lagi

Setelah melahirkan, ibu masih ingin fokus mengurus satu anak yang baru ia lahirkan sebelum siap untuk memiliki anak lagi. Secara sadar atau tidak sadar mungkin ketakutan ini mempengaruhi gairah ibu untuk melakukan hubungan seksual. Ya, memang agak merepotkan bila hamil saat masih memiliki bayi.

 

Jika anda seorang wanita dan baru melahirkan anak pertama, suami anda biasanya akan merasa cemburu dengan perubahan perhatian yang anda berikan. Ikatan baru yang terbentuk antara anda dan bayi dan keinginan seks yang rendah dari anda membuat beberapa suami merasa kehilangan.

Oleh karena itu tetap jalin ikatan seksual dengan suami, tetap lakukan hubungan seks meskipun tanpa penetrasi penis jika anda memang masih mengalami kesakitan. Orgasme bisa menghilangkan ketegangan dan stres. Seks adalah salah satu cara menjalin keintiman dan kasih sayang. Melalui seks, hubungan dan keharmonisan dapat tetap terjalin.

www.dokterandi.com

Klik: http://www.dokterandi.com/2017/05/24/3351/

facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

twitter: @andisugi

ig: dokter_andi