Kanker Serviks

servik 1

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti Anda menderita kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter spesialis akan diberikan.

Penyebab kanker serviks pun bermacam ragam dapat kita lihat:

  1. Human papilloma Virus (HPV)

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

  1. Merokok

Merokok dapat meningkatkan resiko kanker serviks, karena rokok mengandung zat kimia yang dapat merusak DNA pada sel jaringan serviks dan melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam menangkal infeksi virus HPV. Perokok aktif maupun pasif memiliki resiko dua kali lebih besar mengidap kanker serviks.

  1. Bergonta-ganti pasangan

Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan dapat meningkatkan resiko kanker serviks, karena virus HPV yang menyebabkan infeksi pada leher rahim ditularkan melalui hubungan seksual.

  1. konsumsi buah dan sayur

Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan resiko kanker serviks. Sayur dan buah mengandung antioksidan yang merupakan penangkal infeksi dan radikal bebas, serta berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh.

  1. Kelebihan berat badan

Wanita yang memiliki kelebihan berat badan memiliki resiko yang lebih tinggi mengidap adenokarsinoma kanker.

  1. Kontrasepsi oral (pil kb)

Wanita yang rajin mengkonsumsi kontrasepsi oral atau pil KB dalam jangka waktu yang lama atau lebih dari lima tahun beresiko dua kali lebih besar mengidap kanker serviks.

  1. Kehamilan

Faktor kehamilan juga berpengaruh terhapap tingginya resiko kanker serviks. Wanita yang hamil dibawah usia 17 tahun memiliki resiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita yang hamil diatas usia 25 tahun.

Sementara itu, wanita yang pernah hamil lebih dari 3 kali semasa hidupnya juga memiliki resiko yang lebih besar mengidap kanker serviks. Hal ini disebabkan karena sistem hormonal yang berubah-ubah dan lemahnya sistem kekebalan tubuh disaat kehamilan.

  1. Riwayat keluarga

Sama halnya dengan kanker payudara, kanker ini juga diturunkan secara genetis. Jika seorang wanita mempunyai ibu atau saudara perempuan yang mengidap kanker serviks, maka ia meiliki resiko 2 – 3 kali lebih besar untuk mengidap kanker serviks. Hal ini disebabkan karena faktor ketidakmampuan tubuh dalam menangkal infeksi virus HPV dapat diturunkan pada generasi selanjutnya.

  1. Pembersih area wanita

Jangan terlalu sering menggunakan pembersih kewanitaan karena sifat pembersih akan mempengaruhi PH kewanitaan sehingga bakteri akan mati dan dapat memicu kanker. Karena tidak semua bakteri itu jahat bagi area kewanitaan.

serviks

Adapun gejala yang sering muncul:

  1. Pendarahan

Gejala utama dari kanker serviks adalah munculnya pendarahan vagina baik pendarahan setelah berhubungan seksual, saat buang air besar, menstrruasi yang berkepanjangan atau tidak normal, serta pendarahan yang terjadi setelah masa menopouse. Jika anda mengalami pendarahan seperti yang disebutkan diatas, maka sebaiknya anda segera lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebabnya.

Gejala-gejala Lainnya yang Mungkin Muncul

Selain pendarahan yang abnormal, gejala lain yang mungkin muncul adalah:

  • Cairan yang keluar tanpa berhenti dari vagina dengan bau yang aneh atau berbeda dari biasanya, berwarna merah muda, pucat, cokelat, atau mengandung darah.
  • Rasa sakit tiap kali melakukan hubungan seksual.
  • Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya, misalnya menstruasi yang lebih dari 7 hari untuk 3 bulan atau lebih, atau pendarahan dalam jumlah yang sangat banyak.
  1. Keluar cairan vagina yang tidak normal

Tubuh biasanya menghasilkan cairan untuk melumasi bagian dalam vagina, akan tetapi jika ditemukan darah pada cairan vagina atau keputihan yang berlebih ada baiknya segera lakukan pengecekan.

  1. Kaki bengkak

Pada pasien kanker serviks biasanya ditemukan pembengkakan pada kaki. Pembengkakan ini merupakan tanda bahwa kanker telah memasuki stadium lanjut.

  1. Nyeri punggung

Penderita kanker serviks akan merasakan nyeri yang amat menggangu pada bagian punggung. Gejala ini biasanya terjadi pada stadium lanjut kanker serviks dan menandakan bahwa jaringan kanker telah meluas ke bagian luar leher rahim.

  1. Pusing dan kelelahan

Pada stadium lanjut, penderita akan sering mengalami pusing dan kelelahan. Kondisi ini akan menjadi semakin buruk hingga menyebabkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.

  1. Nyeri perut

Tidak hanya mengalami nyeri punggung, penderita kanker serviks juga akan merasakan sakit dan nyeri di bagian perut. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat prostaglandin saat menangkal infeksi dan zat ini dapat menimbulkan rasa sakit pada perut.

  1. Turunnya berat badan secara drastis

Penderita kanker stadium akhir akan mengalami cachexia, yakni hilangnya berat badan serta massa otot. Kondisi ini juga disertai dengan hilangnya nafsu makan dan tubuh akan merasa lemas. Cachexia terjadi dikarenakan metabolisme tubuh yang terganggu oleh jaringan kanker dan juga bisa terjadi karena efek dari kemoterapi.

Pencegahan Kanker Serviks

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal mencegah kanker serviks agar tidak menimpa dirinya, antara lain:

  1. Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi
  2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
  3. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
  4. Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
  5. Hindari berhubungan intim saat usia dini
  6. Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
  7. Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
  8. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
  9. Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.

Tingkat Stadium Menentukan Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung kepada beberapa faktor. Kanker serviks bisa diobati dengan cara operasi jika diagnosis dilakukan pada tingkat awal. Pada beberapa kasus, hanya serviks yang diangkat dan rahim bisa dibiarkan saja. Pada kondisi yang lebih serius, rahim perlu diangkat seluruhnya. Proses operasi untuk pengangkatan rahim disebut sebagai histerektomi.

Sedangkan prosedur radioterapi adalah langkah alternatif untuk kanker serviks stadium awal. Pada kasus tertentu, radioterapi juga bisa dijalankan berdampingan dengan operasi. Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya dirawat dengan metode kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Beberapa penanganan bisa memiliki efek samping yang berat dan jangka panjang, termasuk di antaranya adalah menopause dini dan kemandulan.

Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter spesialis akan diberikan. Maka dari itu berubah menjalani pola hidup sehat itu sangatlah penting.

Klik: http://www.dokterandi.com/2017/01/16/kanker-serviks/

www.dokterandi.com

facabook:  Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Twitter: @andisugi

Ig: dokter_andi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *