Sulit Terangsang, Bikin Bimbang

Banyak orang berfikir masalah seksual itu biasanya disfungsi ereksi atau ejakulasi dini saja. Padalah selain itu masih banyak sekali maslah seksual yang dialami para pasangan. Sama seperti wanita, pria pun juga memiliki berbagai jenis masalah seksual yang bisa menghambat kepuasan fisik dan batin saat bercinta.

Sulit mersakan orgasme bisa terjadi pada pria dan wanita. Ada beberapa alasan mengapa pria kesulitan mencapai orgasme meski penis sudah ereksi. Tiga faktor utama yang membuat pria susah orgasme adalah kerusakan saraf, gangguan hormon, dan kondisi psikologis seseorang.

Sebetulnya agak sulit untuk menentukan penyebab seseorang mengalami disfungsi orgasme. Wanita yang mungkin mengalami kesulitan mencapai orgasme umumnya disebabkan  karena faktor fisik, trauma terhadap seks, emosional, atau psikologis.

Umumnya,  pengobatan untuk disfungsi orgasme ini tergantung pada penyebab dan kondisi yang mendasari. Ada kemungkinan, dokter juga akan menyarankan Anda beberapa pengobatan seperti berikut ini:

  • Mengganti atau menghentikan obat antidepresan (harus konsultasi dengan dokter)
  • Melakukan terapi perilaku kognitif atau terapi seks
  • Melatih dan meningkatkan rangsangan klitoris selama masturbasi dan hubungan seksual
  • Konsultasi pada konselor hubungan seks, yang mana nantinya konselor akan menengahi jika terdapat konflik yang bikin Anda jadi susah orgasme. Lalu, konselor juga bisa mengatasi permasalahn lain yang disebabkan oleh susah orgasme.

Dalam beberapa kasus, terapi hormon estrogen bisa digunakan untuk mengatasi disfungsi orgasme ini.

Klik: http://www.dokterandi.com/2019/03/22/sulit-terangsang-bikin-bimbang/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Twitter: @andisug

Ig: dokter_andi

Gula Darah Meningkat Gairah Seks Menurun

Penyakit diabetes ternyata menggangu hubungan seks para penderitanya. Hal ini biasanya disebabkan dari komplikasi dan lamanya penyakit diabetes. Gangguan ini dapat terjadi pada pria atau wanita.

Pada Pria hal yang berat terjadi adalah disfungsi ereksi yang diakibatkan dari lambatnya aliran darah ke ujung penis dan bisa juga hasrat seksualnya juga menjadi berkurang. Untuk mengatasi semua masalah tersebut, perlu dilakukan kontrol kadar gula dalam tubuh. Caranya bisa melalui diet makanan sehat yang sudah direkomendasikan oleh dokter, olahraga yang teratur, dan mengonsumsi obat-obatan yang mampu mencegah disfungsi seksual tersebut.

Pada Wanita kerusakan syaraf dapat mengakibatkan ranggsangan yang diberikan pria kurang terasa dan berkurangnya cairan lubrikasi sehingga merasakan sakit saat melakukan hubungan seks dan mengakibatkan lecet pada vagina bila diteruskan. Untuk mengatasi hal tersebut, jangan malu untuk meminta menggunakan pelumas dan meminta tetap melakukan foreplay yang akan merangsang cairan lubrikasi  serta melalui diet makanan sehat yang sudah direkomendasikan oleh dokter, olahraga yang teratur dan mengikuti saran dari dokter.

Klik: http://www.dokterandi.com/2019/03/20/gula-darah-men…h-seks-menurun/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Ig: dokter_andi

Twitter: @andisugi

 

Kurang Foreplay bikin Nyeri Saat ML

Seks sering dianggap sebagai pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Tetapi nyatanya ada keluhan nyeri saat atau setelah melakukan hubungan seks. Ada beberapa hal yang menyebabkan nyeri saat atau setelah berhubungan seks. Bisa karna penyakit, kurang cairan lubrikasi, nah bisa juga karna kurangnya foreplay. Ini  biasanya sering terjadi pada pasangan yang sudah lama menikah dengan alsan mau cepat, sudah merasakan letih karna pulang bekerja atau buru-buru mau pergi.

Ketimbang pria, wanita cenderung lebih lambat untuk terangsang. Itu sebabnya, sebagian besar wanita butuh lebih banyak pemanasan sebelum penetrasi. Anda bisa saja langsung menuju acara utamanya, namun jika Anda tak cukup “basah”, penetrasi akan cukup terasa menyakitkan baik untuk pria dan wanita. Plus, jaringan vagina tidak akan cukup terlumasi untuk siap menghadapi penetrasi selama 5 sampai 7 menit setelah Anda terangsang.

Agar nyeri karena kurangnya cairan lubrikasi maka mintalah pasangan untuk melakukan foreplay. Menambahkan foreplay sebelum seks, bisa memperlancar aliran darah ke organ intim sehingga cairan lubrikasi dapat keluar dengans endirinya dan menghindari munculnya rasa nyeri. Ini bisa dilakukan dengan banyak cara, mulai dari berpelukan, sentuhan, ciuman, bahkan dengan cara main jari atau  fingering.

Klik: http://www.dokterandi.com/2019/03/19/kurang-forepla…-nyeri-saat-ml/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Twitter: @andisugi

Ig: dokter_Andi

Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi Mengganggu Hubungan Seks

Tekanan darah tinggi atau Hipertensi terkadang tidak menunjukkan gejala yang begitu menonjol. Banyak orang merasakan pusing itu biasa, padahal pusing juga salah satu gejala darah tinggi atau Hipertensi. Gangguan aktivitas seksual seringkali terjadi pada penderita tekanan darah tinggi, terutama pada tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

Sama halnya dengan penyakit-penyakit lainnya, pahami kondisi tubuh sebelum melakukan hubungan seksual. Seperti halnya olahraga, aktivitas bercinta sudah tentu memacu naiknya tekanan darah. Bila tekanan darah naik secara drastis akibat aktivitas berat, dalam waktu singkat pembuluh darah dapat pecah dan dapat menyebabkan stroke. Pastikan tekanan darah anda Normal terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan seksual.

Untuk menghindari tekanan darah naik secara tiba-tiba, pastikan tubuh anda sehat dan menlakukan pengecekan tekanan darah dan lakukan pemanasan yang cukup. Lalu, akhiri aktivitas bercinta dengan cooling down berdua. Yang terpenting, tak perlu memaksakan diri mencoba lebih seperti biasanya dengan beragam gaya hanya sekadar untuk disenangi atau di sanjung pasangan.

Klik: http://www.dokterandi.com/2019/03/18/tekanan-darah-…-hubungan-seks/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Ig: dokter_andi

Twitter: @andisugi

 

Perbedaan Disfungsi Ereksi dan Ejakulasi Dini

Perbedaan Disfungsi Ereksi dan Ejakulasi Dini

Disfungsi ereksi dan ejakulasi dini merupakan dua penyakit yang menakutkan bagi sebagian besar pria. Meskipun demikian, masih banyak orang yang belum memahami perbedaan antara keduanya sehingga sering dianggap sama. Lantas apa perbedaannya?

Disfungsi ereksi merupakan masalah seksual pria yang paling umum seiring dengan bertambahnya usia. Meski begitu, disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti gangguan hormon, kondisi psikologis, perawatan medis tertentu, kelebihan berat badan, kerusakan saraf penis, obat-obatan tertentu, efek samping alkohol dan merokok, stroke, diabetes, dan lain sebagainya.

Sedangkan Ejakulasi dini secara klinis didefinisikan sebagai kondisi di mana pria berejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seksual. Tidak ada batas patokan waktu tertentu mengenai durasi yang ideal untuk ejakulasi, namun sebagian besar pakar mengartikan ejakulasi dini sebagai pencapaian orgasme yang berlangsung setelah kurang dari dua menit sejak penetrasi dimulai.

Klik: http://www.dokterandi.com/2019/03/15/perbedaan-disf…ejakulasi-dini/

Facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

Ig: dokter_andi

Twitter: @andisugi