Frekuensi?????

birahi, cakra tv, desire, disfungsi ereksi, doctor love, dokter cinta, dokter rehab medik, dokter rehabilitasi medik, dokter seks, dokter seksologi, dokter seksual, dokter seksualitas, dokter sex, dr andi, dr andi semarang, dr Andi Sugiarto, dr cinta, dr enjoy, dr love, dr rehabilitasi medik, dr seks, dr seks semarang, ejakulasi dini, erectile dysfunction, erection, ereksi, famous sex doctor, fertilitas, fertility, fluor albus, gairah, genital, hubungan intim, hubungan suami istri, impotensi, indonesian sex doctor, indonesian sexologist, intercourse, kedokteran fisik dan rehabilitasi, kelamin, kepuasan seksual, keputihan, last longer, love, mani, marriage, medical blogger, nafsu, orgasm, orgasme, passion, pasutri, penis, physical medicine, pm&r, rehab, rehab medik indonesia, rehab medik semarang, rehab seks, rehab seksual, rehab sex, rehab your sex life, rehabilitasi, rehabilitasi medik, rehabilitasi seksual, rehabilitation, seks, seksolog indonesia, seksolog semarang, seksologi, seksologi indonesia, seksual, semarang, semarang sex doctor, sex, sex doctor, sex iq, sex rehab, sexual intercourse, sexual rehab, sexual rehabilitation, sexual satisfaction, sperm, sperm sperma, sperma, spkfr, sprm, subur, sugiarto, Tagged andi, tahan lama, vagina

Di tahun 2005, seorang dokter dari Amerika Serikat bernama Irwin Goldien melakukan survei pada 1500 pasangan, untuk mengetahui berapa lama waktu yang mereka butuhkan, untuk mencapai kepuasan bercinta secara bersama. Hasilnya mengejutkan, karena jika dirata-rata, ternyata setiap pasangan hanya membutuhkan waktu 7,3 menit, agar dua belah pihak sama-sama puas. Tak beberapa lama sejak penelitian Irwin, seorang ilmuan lain bernama dokter Eric Corty juga meneliti 50 pasangan, untuk mengetahui durasi terbaik mereka dalam bercinta. Dikutip dari Lelo, ternyata banyak dari pasangan ini yang mengaku, bahwa 7 – 13 menit adalah waktu yang paling pas untuk bercinta. Yang perlu Anda lakukan adalah bernegosasi mengenai frekuensi yang pas untuk Anda berdua. Negosiasi itu tidak berarti mengeluh, memohon, cemberut, atau memancing rasa bersalah pasangan.Ketika suami dan istri sudah sepakat mengenai frekuensinya, maka itulah frekuensi yang normal untuk pasangan tersebut. Jumlahnya mungkin akan berbeda untuk setiap pasangan.

www.dokterandi.com

klik http://www.dokterandi.com/2015/08/26/drseks-dokter-andi-sugiarto-semarang-frekuensi/