Binggung Mau Bercinta dikala Sekamar sama Anak???

anak1

anak2

Para pasangan saumi istri pasti akan merasa sangat meindukan atau menginginkan berhubungan intim. Tapi pada kenyataannya, bagi pasangan suami istri yang sudah memiliki anak akan pasti sedikit terganggu. Jangan jadikan anak permasalahan. Bila anda dan pasangan anda menginginkan berhubungan seksual, lakukan saja. Jangan suka menahannya. Karna lama kelamaan akan mempengaruhi gairah seksual anda.

Penting untuk seorang anak melihat keduanya orang tuanya berpegangan tangan, berpelukan dan berbagi ciuman ringan sebagai tanda rukunnya orangtuanya. Tapi bagaimana kalau anak sampai memergoki orangtua sedang berhubungan seks?

Meski seharusnya mulai dibiasakan untuk tidur di kamar berbeda, tak sedikit anak-anak yang masih tidur sekamar dengan orang tuanya. Sementara di sisi lain wajar jika orang tua sedang ingin bercinta.bagaimana Anda harus bereaksi jika Anda tertangkap basah.

1. Bayi Anda berusia 10 bulan

Bayi berusia 10 bulan biasanya sudah mampu untuk berdiri di tempat tidurnya. Dan bisa jadi anak Anda dapat melihat Anda berdua sedang berhubungan intim. Yang lebih buruk lagi kalau ia sampai menatap Anda dan menangis kecil.

Kalau sudah seperti ini apakah Anda akan berhenti? Para ahli mengatakan, teruslah melakukannya. Bayi Anda tidak akan merekam apa yang dilihat olehnya sampai ia berusia dua tahun.

Tapi, jika Anda merasa risik dengan tangisannya, dan Anda sangat sulit untuk membuat pasangan lebih bergairah lagi, berilah mainan kepada anak untuk mengalihkan perhatiannya dengan mainan.

2. Balita usia pra sekolah

Balita usia pra sekolah ini biasanya berusia tiga tahun dan biasanya juga sudah tidur secara terpisah. Tapi, anak dengan usia tersebut masih suka merangkak ke tempat tidur Anda ketika ia merasakan mimpi buruk.

Ketika anak Anda merangkak ke tempat tidur bertepatan dengan Anda sedang berhubungan seks, berhentilah untuk sejenak. Anda tidak boleh berhubungan seks di depan anak-anak usia itu. Itu aturannya.

Carilah ruangan lain atau menunggu sampai anak Anda benar-benar terlelap lalu pindahkan ia ke kamarnya lagi.

3. Anak Anda berusia empat tahun dan berjalan ke kamar mandi

Anda dan pasangan memutuskan untuk mandi bersama-sama setelah berhubungan seks atau bahkan Anda sedang berhubungan seks di kamar mandi tiba-tiba saja Anak Anda masuk dan ingin tahu apa yang terjadi pada Anda di dalam kamar mandi.

Atau mungkin anak Anda penasaran tentang segala hal yang ingin diketahui olehnya. Jangan panik karena Anda dan pasangan sedang telanjang.

Ini anak Anda. Beritahu padanya bahwa apa yang ia lihat belum terlalu nyaman untuk dilihat. Beritahu ia secara perlahan.

4. Anak Anda berusia 5 tahun dan perlahan membuka pintu

Anak umur lima tahun belum cukup umur untuk menafsirkan apa yang terjadi pada Anda saat terlihat sedang bercinta. Takutnya Anda salah menafsirkan gerakan berbeda sesuai bahasa yang mampu diterima olehnya.

Jika anak Anda tidur di ruang sebelah, pastikan pintu kamarnya terkunci atau pintu kamar Anda yang terkunci.

Jika memang tanpa sengaja ia melihat Anda berdua sedang bercumbu mesra, katakan padanya apa yang sebenarnya terjadi dan jangan berbohong. Katakanlah Anda sedang menikmati waktu pribadi antara kedua orangtua.

5. Anak Anda berusia 7 tahun

Anak-anak yang usianya sudah lebih dari lima tahun atau usia 7 tahun perlu diberitahu secara lembut bahwa orangtua perlu waktu pribadi tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya akan Anda lakukan berdua.

Jadi, beritahu kepadanya pada saat ia bermain video game dan ingin memanggil kedua orangtuanya, ketuklah pintu terlebih dahulu. Sabarlah untuk menunggu pintu dibukakan.

Usia segitu sudah wajib ajarkan untuk sopan santun di dalam rumah.

6. Anak Anda berusia 10 tahun dan memiliki banyak teman

Ketika anak-anak berusia lebih tua lagi, terutama ketika ia sudah memiliki teman dan sering mengajak temannya bermain di rumah, sangat penting untuk Anda memastikan anak dan teman-temannya tidak mendengar dan melihat apa yang sedang Anda dan pasangan lakukan.

.

Berikut hal-hal yang menurut saya perlu diperhatikan agar anak balita kita tak sampai mengenal seks jauh sebelum waktunya:

  1. Pastikan anak nggak melihat adegan hubungan badan dengan pasangan kita.
  2. Kalau anak tidur di kamar yang sama dengan kita, kita bisa pindah ke ruang lain.
  3. Kalau terlanjur terpergok, bersikap tenang dan alihkan perhatiannya, misalnya, “Ayah dan Ibu tadi kepanasan, jadi lepas baju. Nah sekarang sudah nggak kegerahan, yuk Ayah pakai bajunya lagi” dan lain-lain.
  4. Jika terlanjur terpergok dan di kemudian hari si anak menanyakan, jangan malah menghindar. Lebih baik beri penjelasan sederhana dengan kata-kata yang mudah dipahami.
  5. Tiap anak pulang seusai bermain dengan siapa saja, ajak ia bercerita apa yang ia mainkan, hal-hal apa saja yang ia lihat, dan lain sebagainya. Komunikasi itu penting sekali (menurut saya).
  6. Berpikiran positif itu memang baik, tapi di zaman sekarang tak ada salahnya juga untuk tetap waspada. Walau ‘hanya’ main dengan tetangga, sepupu, saudara, dan lain-lain yang kita anggap dekat dan pastinya aman, tetap lebih baik berjaga-jaga demi anak kita. Kembali lagi ke poin nomor 5. Komunikasi.
  7. Kalau ternyata anak kita bercerita bahwa ia melihat temannya melakukan hal yang menjurus ke perbuatan kurang baik, mungkin sebaiknya kita komunikasikan ke orangtua si anak tersebut.

 

Jika anak Anda berada di kamar sebelah dan memilih untuk menonton film dengan teman-temannya, pastikan Anda melakukan hal yang sama, yaitu menyalakan televisi dan menambahkan volumenya untuk meredam suara agar suara Anda dan pasangan ketika sedang berhubungan intim tidak terdengar oleh anak-anak tersebut.

www.dokterandi.com

Klik: http://www.dokterandi.com/2017/05/12/binggung-mau-b…amar-sama-anak/

facebook: Dr Andi Sugiarto – Dr Seksologi

twitter: @andisugi

ig: dokter_andi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *