Seksualitas sebagai indikator kesehatan secara umum

Seksualitas

Indikator = tolok ukur kesehatan seseorang

Prosesnya = rumit à sangat peka bila ada perubahan yang sekecil apapun

Seks:

Penting à tapi bukan yang terpenting

Mau ditaruh di mana: kepala atau ekor?

Seks = alat

Jangan kita yang diperalat oleh seks

Seks = sarana

  • Untuk mencapai kedekatan dengan pasangan
  • Untuk mempererat hubungan dengan suami/ istri
  • [penelitian] = hubungan seks yang baik dan memuaskan à rasa well being/ bahagia/ sehat yang bertahan sampai 72 jam!!

Kebutuhan Seksual

  • Seperti makan =
  • Ada yang cukup 1 porsi
  • Ada yang harus 1 porsi besar
  • Ada yang harus ‘tandhuk’
  • Ada yang suka ngemil
  • Ada yang suka makan di luar

Yang normal itu berapa kali seminggu?

Kinerja seksual = sebagai indikator

  • Pertanda kesehatan/ barometer kesehatan secara umum
  • Siklus rangsangan seksual
  • Penyebab gangguan seksual
  • Kurangnya hormon seksual
  • Gangguan jantung
  • Gangguan ginjal
  • Infeksi daerah panggul dan organ vital
  • Diabetes Melitus
  • Hipertensi
  • Gangguan saraf
  • Atherosklerosis & sumbatan pembuluh darah
  • Gangguan psikologis
  • Semua proses yang menyebabkan:
  • Sumbatan di pembuluh darah
  • Penurunan hormon
  • Gangguan saraf
  • Gangguan psikologis
  • —-> Akan menurunkan kinerja seksual

Bagaimana melihat tanda penurunan hormon Testosteron?

  • Gairah berkurang
  • Kemampuan ereksi menurun
  • Tidak tahan lama
  • Mudah tersinggung
  • Tiba2 sedih tanpa alasan yang jelas
  • Gampang cape
  • Lemak tubuh bertambah
  • Lingkar perut bertambah
  • Otot berkurang

Pada wanita bagaimana?

  • Gangguan menstruasi = tidak teratur
  • Mudah cape
  • Gampang marah, tersinggung
  • Tiba2 sedih
  • Tulang mudah keropos
  • Badan linu-linu
  • Libido menurun
  • Sulit terangsang
  • Sulit ‘basah’
  • Sulit orgasme

Apakah itu bukan karena kelelahan? Stres? Banyak pikiran?

Tidak, semua hal pasti ada unsur psikologisnya

Tapi…

Dicari dulu faktor penyakit fisik yang mendasarinya

Bila gangguan itu hanya sekali2 muncul:

Berarti memang karena kurang istrirahat/ cape/ stres/ banyak pikiran

Tapi..

Bila gangguan itu terus menerus/ sering terjadi:

Berarti ada gangguan dari penyakit fisik

Bukan cuma psikologis saja

harus diobati/ diterapi/ check up

..

Kinerja seksual pria lebih nyata

Yaitu tampak dalam proses ereksi dan ejakulasi

Pada wanita lebih ‘tidak nampak nyata’

Karena hubungan seks bisa saja terjadi tanpa peran aktif wanita

Tapi:

Untuk proses hubungan seksual yang memuaskan kedua belah pihak, ternyata:

Proses lubrikasi dan orgasme sangat rumit

Pasien yang berobat kebanyakan pria, kenapa?

  • Karena budaya timur:
  • wanita ‘nrimo’ saja, dan
  • ‘tidak pantas’,
  • ‘tidak usah mikir itu’,
  • ‘takut disangka agresif’
  • ‘enggak ditawari aja, suami saya minta tiap hari’
  • ‘yang penting suami bisa puas’
  • ‘ga usah banyak omong, yang penting cepet selesai’
  • ‘tanpa berobat pun, saya bisa melayani suami dengan baik’
  • ‘enggak orgasme enggak apa-apa’
  • asalkan: tidak ada konflik batin
  • tidak ada konflik dengan pasutri

Bila ada problem yang terpendam

  • Bisa jadi bom waktu
  • Selalu menghindar
  • Kerja, kerja, kerja
  • Jarang berduaan, jarang bermesraan
  • Sandiwara = bikin sinetron sendiri
  • Kamar sendiri-sendiri
  • Barengnya kalo weekend ke mall, keluar makan

Jadikan seks sebagai sarana

  • Bisa senyum dengan lebar
  • Ketawa lagi bareng
  • Guyon bareng
  • Kadang Cuma perlu sentuhan-sentuhan kecil

So, bagaimana solusinya bila sudah ada gangguan seksual?

  1. Pertama: dilakukan checkup dulu:
  2. Pemeriksaan jantung, ginjal, pembuluh darah, hormon, saraf, mata
  3. Pemeriksaan pembuluh darah di penis: saat ini belum ada
  4. Pertimbangkan pemberian hormon Testosteron, bila:
  5. Usia 40 tahun atau lebih
  6. Ada gangguan ereksi, ejakulasi, gairah menurun
  7. Lemak bertambah
  8. Otot berkurang
  9. Tidak ada pembesaran prostat

Pemberian suntikan hormon Testosteron

  • Tiap 3 bulan sekali
  • Di daerah bokong

Terimakasih (cinta).

..

presentation at Horison: Talkshow Sexology

@@Rehab Your Sex Life! by Dr Andi Sugiarto, SpRM

4 Replies to “Seksualitas sebagai indikator kesehatan secara umum”

  1. @indira: saya oprek2 yang tulisan garis miring, udah saya ganti, makasih sarannya, iin.
    @indira: yang penting teori dulu, baru praktek. haha.

  2. Dok, artikelnya bagus…sayang lum punya partner buat prakter, sementara dicatat dulu ajah 😀 ..tapi ini mata saya yg kabur atau komputer saya yg trouble, tapi tulisan yg garis miring itu agak kabur yah…jadi kurang nyaman pas bacanya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *