Keampuhan Latihan Beban

birahi, cakra tv, desire, disfungsi ereksi, doctor love, dokter cinta, dokter rehab medik, dokter rehabilitasi medik, dokter seks, dokter seksologi, dokter seksual, dokter seksualitas, dokter sex, dr andi, dr andi semarang, dr Andi Sugiarto, dr cinta, dr enjoy, dr love, dr rehabilitasi medik, dr seks, dr seks semarang, ejakulasi dini, erectile dysfunction, erection, ereksi, famous sex doctor, fertilitas, fertility, fluor albus, gairah, genital, hubungan intim, hubungan suami istri, impotensi, indonesian sex doctor, indonesian sexologist, intercourse, kedokteran fisik dan rehabilitasi, kelamin, kepuasan seksual, keputihan, last longer, love, mani, marriage, medical blogger, nafsu, orgasm, orgasme, passion, pasutri, penis, physical medicine, pm&r, rehab, rehab medik indonesia, rehab medik semarang, rehab seks, rehab seksual, rehab sex, rehab your sex life, rehabilitasi, rehabilitasi medik, rehabilitasi seksual, rehabilitation, seks, seksolog indonesia, seksolog semarang, seksologi, seksologi indonesia, seksual, semarang, semarang sex doctor, sex, sex doctor, sex iq, sex rehab, sexual intercourse, sexual rehab, sexual rehabilitation, sexual satisfaction, sperm, sperm sperma, sperma, spkfr, sprm, subur, sugiarto, Tagged andi, tahan lama, vagina

Latihan beban 2x per minggu selama 16 minggu menghasilkan peningkatan sensitivitas insulin sebesar 45% pada pria dengan berat badan berlebih.
Orang yang diabetes akan lebih bisa mengontrol kadar gula darahnya. DM bisa menurunkan kualitas ereksi. Jadi mau cegah disfungsi ereksi, salah satunya adalah latihan beban seperti di atas.

From Journal:
Shaibi GQ1, Cruz ML, Ball GD, Weigensberg MJ, Salem GJ, Crespo NC, Goran MI., Effects of resistance training on insulin sensitivity in overweight Latino adolescent males. 2006, Med Sci Sports Exerc.

Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang

www.drandi.com

klik http://www.dokterandi.com/2015/05/05/drseks-dokter-andi-sugiarto-semarang-keampuhan-latihan-beban/

4 Replies to “Keampuhan Latihan Beban”

  1. berarti di tiap unit/instalasi pasien diakuakln perawatan disitu harus ada DPJPelayanan.Jadi misal pasien dari IGD pakai DPJPelayanan lalu pindah ke bangsal pakai DPJPelayanan, kemudian beberapa hari kemudian ke IPI / IKO pakai DPJPelayanan,apakah seperti itu dan apakah yang tanda tangan dokter pemegang pasien (SMF ),sehingga DPJPelayanan ada beberapa / satu dokter yang tanda tangan dan tiap kali ada DPJPelayanan baru tiap kali keluarga harus tandatangan.Kalau seperti itu hampir tidak ada beda dengan DPJPasien.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *