Suami Jarang “Ngajak”

 birahi, cakra tv, desire, disfungsi ereksi, doctor love, dokter cinta, dokter rehab medik, dokter rehabilitasi medik, dokter seks, dokter seksologi, dokter seksual, dokter seksualitas, dokter sex, dr andi, dr andi semarang, dr Andi Sugiarto, dr cinta, dr enjoy, dr love, dr rehabilitasi medik, dr seks, dr seks semarang, ejakulasi dini, erectile dysfunction, erection, ereksi, famous sex doctor, fertilitas, fertility, fluor albus, gairah, genital, hubungan intim, hubungan suami istri, impotensi, indonesian sex doctor, indonesian sexologist, intercourse, kedokteran fisik dan rehabilitasi, kelamin, kepuasan seksual, keputihan, last longer, love, mani, marriage, medical blogger, nafsu, orgasm, orgasme, passion, pasutri, penis, physical medicine, pm&r, rehab, rehab medik indonesia, rehab medik semarang, rehab seks, rehab seksual, rehab sex, rehab your sex life, rehabilitasi, rehabilitasi medik, rehabilitasi seksual, rehabilitation, seks, seksolog indonesia, seksolog semarang, seksologi, seksologi indonesia, seksual, semarang, semarang sex doctor, sex, sex doctor, sex iq, sex rehab, sexual intercourse, sexual rehab, sexual rehabilitation, sexual satisfaction, sperm, sperm sperma, sperma, spkfr, sprm, subur, sugiarto, Tagged andi, tahan lama, vagina

 

Tanya dr Andi:

Suami saya sudah 1 bulan ini jarang mengajak berhubungan. Tiap malam seringnya tidur sore-sore. Padahal dulu bisa seminggu 3-4 kali. Usia suami 38 tahun, saya usia 34 tahun. Perkawinan kami baik-baik saja. Saya menduga apakah suami kecapekan habis kerja sebagai sekuriti. Apakah suami sudah mengalami penurunan seksual, dok? Bagaimana mengatasinya, mohon advisnya. Trims.

(U di Smg)

Jawab dr Andi:

Hubungan seksual diawali dengan fase gairah seksual atau libido, artinya tertarik dan terangsang untuk melakukan hubungan intim. Pikiran mulai berimajinasi, berfantasi untuk melakukan hubungan, dan mulai mengajak pasangannya. Gairah itu bisa timbul dari membayangkan (imajinasi), dari melihat (visual), mendengar suara pasangannya, atau berfantasi, bisa juga dari mencium aroma yang biasa ada di pasangannya.

Setelah gairah itu timbul, maka fase berikutnya adalah fase arousal atau bangkitan seksual, artinya tubuh sudah mulai berespon terhadap rangsangan seksual, yaitu ereksi (pada pria), dan terjadi pengeluaran lendir pelicin (pada wanita). Detak jantung meningkat, pembuluh darah melepas, nafas lebih cepat dan memburu, indra peraba semakin sensitif dan peka terhadap sentuhan.

Setelah itu dilakukan hubungan seksual, dan bila rangsangannya memuncak dan terjadi klimaks, pada pria terjadi ejakulasi dan pada wanita terjadi orgasme. Terjadi kontraksi otot-otot pada organ intim wanita dan ada kenikmatan yang memuncak, serta pada pria terjadi pengeluaran sperma dan juga kenikmatan yang memuncak.

Suami ibu berkurang pada fase gairah seksual atau libido. Ini bisa diakibatkan karena (1) kecapekan, banyak pikiran, ada stress di pekerjaan atau di rumah tangga, pikiran tidak fokus pada masalah seksual. Bisa juga diakibatkan: (2) penurunan kadar hormon pria. (3) istri kurang bisa membangkitkan gairah seksual suami.

Untuk membantu mengatasinya, istri bisa melakukan langkah sbb:

  1. Ajaklah suami menceritakan apa ayang dirasakah, apa yang menjadi beban pikirannya. Ibu juga boleh menanyakan kenapa sekarang jarang ngajak berhubungan suami istri dengan bahasa yang terbuka tapi tetap sopan dan lemah lembut. Bila suami diam saja, jangan memaksanya untuk bicara. Biarkan lambat laun suami mengatakannya pada istri.
  2. Coba berinisiatif dengan mengajak suami duluan, istri menjadi pihak yang proaktif. Cara mengajaknya bisa dengan lisan/ bicara, bisa juga dengan langsung memeluk, menyentuh, meraba, atau menawarkan apakah suami ingin dipijat. Bila suami mau, istri bisa mulai menawarkan yang ‘lebih’ alias sampai berhubungan.
  3. Dalam usia 35an, hubungan intim biasanya seminggu 1-3 kali. Ini menunjukkan kesehatan yang baik, hubungan suami istri normal, dan juga kebugaran seksual yang prima. Hubungan seksual merupakan hasil akhir dari kemesraan suami istri. Seks adalah ujung dari relasi suami istri yang erat dan akrab. Bukan cuma untuk kenikmatan sesaat belaka.
  4. Cobalah lebih mesra dengan suami, luangkan waktu 15 menit sebelum tidur untuk ngobrol santai, saling memeluk, menyentuh dan membelai. Bila suami bilang capek, biarlah ia tidur. Tapi bila suami dan istri sudah terangsang, silakan meneruskan dengan bercinta.
  5. Ajaklah suami berolahraga 15-30 menit di pagi hari, dimulai dengan jalan santai, jogging, kemudian lari agak cepat. Bisa juga bersepeda, renang, ke pusat kebugaran.
  6. Bila suami mengalami masalah ereksi atau ejakulasi dini, ajaklah ia berkonsultasi ke dokter . Pada usia 35an juga sering terjadi masalah disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Ini bisa diatasi sejak awal, sebelum menjadi lebih parah.

 Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang

www.drandi.com

klik http://www.dokterandi.com/2015/04/17/dokter-andi-sugiarto-drseks-suami-jarang-ngajak/

 

3 Replies to “Suami Jarang “Ngajak””

  1. saya mau tanya dok,usia pernikahan sy sudah 3 th setengah. selama menikah seringnya saya yg mengajak suami berhubungan intim. awal pernikahan seminggu 2kali berhubungan lama klmaan smnggu sekali & sekarang jd semakin jarang hampir sebulan sekali. sy ingin sekali memilki momongan tp suami sy knapa slalu sj menolak untuk berhubungan kalau ditanya ada apa slalu jawab todak ada apa2…saya bingung harus gimana .,mohon jawabannya ya

  2. .sya mw tanya dok,,slma sy hbs melahirkan udh 3 bln ini,suami sy gk pernah ngajak sy brhubungan badan..kira” ada apa yha dok,apa karena hormon.a menurun.kadang sy berfikir klo suami udh bosan .umur suami 30thn,umur sya 24thn.trimakasih dok..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *