Menopause : Masih Boleh Seks…??

birahi, cakra tv, desire, disfungsi ereksi, doctor love, dokter cinta, dokter rehab medik, dokter rehabilitasi medik, dokter seks, dokter seksologi, dokter seksual, dokter seksualitas, dokter sex, dr andi, dr andi semarang, dr Andi Sugiarto, dr cinta, dr enjoy, dr love, dr rehabilitasi medik, dr seks, dr seks semarang, ejakulasi dini, erectile dysfunction, erection, ereksi, famous sex doctor, fertilitas, fertility, fluor albus, gairah, genital, hubungan intim, hubungan suami istri, impotensi, indonesian sex doctor, indonesian sexologist, intercourse, kedokteran fisik dan rehabilitasi, kelamin, kepuasan seksual, keputihan, last longer, love, mani, marriage, medical blogger, nafsu, orgasm, orgasme, passion, pasutri, penis, physical medicine, pm&r, rehab, rehab medik indonesia, rehab medik semarang, rehab seks, rehab seksual, rehab sex, rehab your sex life, rehabilitasi, rehabilitasi medik, rehabilitasi seksual, rehabilitation, seks, seksolog indonesia, seksolog semarang, seksologi, seksologi indonesia, seksual, semarang, semarang sex doctor, sex, sex doctor, sex iq, sex rehab, sexual intercourse, sexual rehab, sexual rehabilitation, sexual satisfaction, sperm, sperm sperma, sperma, spkfr, sprm, subur, sugiarto, Tagged andi, tahan lama, vagina

Tanya dr Andi:

Suami saya masih sering mengajak ‘kumpul’, padahal saya sudah menopause sejak 2 tahun yang lalu. Usia saya 54 tahun, suami usia 56 tahun. Saya takut nanti timbul penyakit bila masih berhubungan intim setelah menopause. Apakah ini benar? dan bagaimana menimbulkan nafsu/ gairah saya yang sudah menurun? Terimakasih dr Andi.

 (J di Smg)

Jawab dr Andi:

Itu merupakan mitos yang tidak benar. Setelah menopause, masih bisa dan masih boleh berhubungan intim seperti biasa dengan suami. Berhubungan intim setelah menopause tidak menimbulkan penyakit atau kelainan apa pun. Memang ada problem seksual setelah menopause, yaitu a.l.:

  1. Gairah seksual menurun. Ini sering diakibatkan karena termakan mitos di atas, padahal tidak apa2 melakukan hubungan intim setelah menopause. Sebagian wanita malah meningkat gairahnya setelah menopause, ini diakibatkan karena sudah lebih bisa menghayati dan menikmati karena perasaan tenang tidak takut hamil, anak-anak sudah besar dan berumah tangga sendiri. Selain itu sudah berpengalaman dalam seksual sehingga sudah lebih ahli dalam mencapai orgasme dan juga dalam memuaskan suami. Ini bisa diatasi dengan lebih banyak memberikan waktu untuk berdua dengan pasangan, banyak memberikan sentuhan, banyak ‘pacaran lagi’ dengan suami. Tidak perlu semua kegiatan itu berakhir dengan hubungan intim, tapi lebih mengutamakan kedekatan dan ikatan emosional.
  2. Nyeri saat berhubungan intim karena vagina lebih kering dan kurang lendir pelicin. Hal ini disebabkan karena hormon estrogen sangat menurun setelah menopause, sehingga selaput lendir vagina menjadi kurang lembut dan produksi cairan pelicin berkurang. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan cairan gel pelicin yang dioleskan sebelum berhubungan, lebih meluangkan waktu untuk pemanasan/ foreplay, lakukan variasi2 dan kreatif agar tidak monoton.
  1. Badan mudah lelah dan linu2 setelah berhubungan intim. Ini disebabkan karena penurunan stamina fisik, penurunan kemampuan otot serta ada kecenderungan osteoporosis/ pengeroposan tulang setelah menopause. Ini dapat diatasi dengan menjaga kebugaran tubuh, yaitu berolah raga teratur 3-5 kali seminggu @30 menit – 1 jam, minum air cukup, nutrisi seimbang, banyak makan buah dan sayur serta istirahat / tidur 6-8 jam sehari.
  2. Mood dan emosi lebih labil, mudah menjadi sedih, emosional, mudah tersinggung. Ini disebabkan penurunan hormon estrogen setelah menopause. Bisa diatasi dengan tetap aktif bergerak secara fisik, aktif bersosialisasi secara positif, aktif dalam kegiatan yang konstruktif, misalnya melakukan hobi olahraga, menyanyi, menari, melukis, memelihara tanaman, hewan piaraan, kegiatan ibadah, keagamaan dan kegiatan sosial yang positif dan memberikan bantuan bagi mereka yang kekurangan.
  1. Kegemukan dan berlemak. Ini disebabkan karena penurunan hormon estrogen setelah menopause. Hal ini dapat diatasi dengan tetap aktif bergerak dan berolah raga teratur. Menjaga keseimbangan nutrisi yang masuk dan kalori yang keluar saat aktifitas. Sebagai pedoman, makanlah sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Bila ini diterapkan, sangat efektif. Di antara jam makan, sediakan camilan buah segar, jangan makan camilan gorengan dan kripik. Bila sulit, bisa dibantu dokter dengan terapi akupunktur/ tusuk jarum dan berkonsultasi dengan dokter anda.

 Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi Semarang

www.drandi.com

klik http://www.dokterandi.com/2015/04/20/drseks-dokter-andi-sugiarto-semarang-menopause/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *